Fiki Buat Iri ?

1.6K 328 193
                                    

📌 BANTU AKU KOMEN YANG BANYAK YAAA, BIAR ENGAGEMENT CERITA INI NAIK 🌻💛

Shandy sampai di rumahnya dengan perasaan kesal dan marah karna Moriger seolah mengancam Shandy melalui keluarganya, namun suasana hati seketika membaik saat melihat Farhan, Gilang, Ricky dan Zweitson saling bercanda tawa bersama, nampak jelas tidak ada lagi tembok besar di antar mereka seperti hari kemarin atau beberapa jam lalu

"BERISIK" teriak Shandy tak serius karna sambil tertawa

"wih udah pulang lu ? gimana di jalan tadi ? pukul pukulan gak sama Aji ? kayanya bakalan jadi saingan baru lu buat Sisi, setelah Fenly" tanya Farhan tanpa dosa

Zweitson serius pada Shandy "Aji suka sama Sisi ?" membuat Shandy tertawa kecil

"Duh bocil, dari pada lu percaya omongan si Kribo, mendingan lu percaya teori Albert Einstein yang bilang kalo makan cimol pake nasi itu enak" ujar Shandy sambil mengacak lembut rambut hitam milik Zweitson

"Emang Albert Einstein pernah makan cimol ?" Tanya Zweitson seketika membuat mereka semua tertawa

"Pernah, makan bareng gue barusan" jawab Shandy lagi

Zweitson memasang wajah bingung, membuat empat laki laki di dekatnya semakin tertawa

"Eh Sisi mana ?" Tanya Shandy seketika mengehentikan tawa mereka semua

Farhan, Gilang dan Ricky hanya diam saling bertatapan satu sama lain karna bingung harus menjawab apa

"Udah pulang tadi dia nangis" jawab Zweitson seketika membuat Gilang dan Farhan melotot ke arahnya, sedangkan Ricky hanya menepuk dahinya

"Nangis ? Kenapa ?"

"Di omelin Fenly lah, kenapa lagi" jawab Zweitson lagi membuat Shandy yang sebelumnya duduk di salah satu kursi tiba-tiba bangkit dan kembali pergi

"SHAN MAU KEMANA LU ?" teriak Farhan yang tidak mendapatkan jawaban apapun dari Shandy

"Ngapain nanya, kita sama sama udah tau jawabannya" gumam Gilang membuat Farhan menghela napas

"Yaudah ayo balik, besok kita kesini lagi dan coba ngomong baik baik sama Fenly" ujar Farhan yang di angguki Gilang

"Iya nih udah sore juga, nyokap gue udah berisik banget nanyain nih bocil" ucap Ricky sambil mengusap lembut kepala adiknya yang kini duduk di sampingnya

Sebenarnya selain menunggu Shandy pulang, Gilang sejak tadi menunggu Fenly untuk mau menemuinya, namun nyatanya keras kepalanya seorang Fenly jauh lebih keras dari Shandy

Gilang menghela napas kasar sambil menatap ke arah pintu utama rumah Shandy, berharap Fenly atau Maya keluar untuk menemuinya dan mendengarkan semua penjelasannya lalu memaafkannya

"gue kangen banget sama lu Fen" batin Gilang sambil terus menatap ke arah pintu utama rumah Shandy dan Fenly

"Lang ayo" ujar Farhan yang rupanya sudah berdiri di samping mobil Gilang

Gilang mengangguk pelan dan melangkahkan kakinya menghampiri Farhan

"gue kangen banget sama Fenly. Han" gumam Gilang ke Farhan

"sabar, besok kita coba lagi" ujar Farhan sambil menarik Gilang masuk ke dalam mobilnya

***

Fajri baru saja selesai membersihkan dirinya, mata Fajri tertuju pada sebuah sebuah foto yang berisikan dua anak kecil dengan seragam TK yang terbalut pada tubuh mereka, salah satu tangan mereka menggengam permen kapas dan tangan mereka yang satunya lagi saling bertaut satu sama lain, sebuah senyum terukir di wajah Fajri, nyatanya sejak kecilpun mereka tak ingin di pisahkan, namun takdir tuhan siapa yang bisa menentang ?

RUMAH TANPA ATAP 2 (cerita dari pilar yang telah runtuh)Where stories live. Discover now