Extra Part!

1.9K 340 195
                                    

Shandy baru saja sampai di rumahnya setelah seharian ini bekerja di tempat budidaya kura-kura Gilang yang sudah berjalan hampir satu tahun lamanya, Ya sudah hampir satu tahun juga Shandy bekerja di sana, Shandy sudah berjanji akan menabung dengan uang yang halal untuk menikahi Sisi, lagipula Shandy tidak ingin ambil resiko lebih lagi jika Shandy terlibat dalam pekerjaan gelap

Shandy menghela napasnya lega, dan menyandarkan tubuhnya pada bagian belakang sofa yang kini ia duduki

Shandy tersenyum ke arah satu foto yang berada tidak jauh dari hadapannya, foto keluarganya, foto dimana Shandy masih berusia dua tahun berada dalam gendongan papahnya, dengan tangan yang memegang perut mamahnya yang sedang mengandung adiknya, mereka berdua tampak tersenyum dengan begitu bahagia.

"Ka tadi Sisi kesini, anterin ini" ujar Fenly sambil memberikan botol vitamin ke Shandy

Shandy mengambilnya dan tersenyum, Sisi selalu punya cara menjaga Shandy

***

Pagi kembali tiba, Fajri baru saja sampai di salah satu toko bunga langgannya untuk mengambil rangkaian bunga yang memang sudah di pesan Fajri, ya Fajri sudah menjadi pembeli tetap di toko bunga itu

*KRINGGG!

Fajri memencet bel yang tersedia di atas meja kasir, karena tidak mendapati adanya pegawai toko di dalam

"Iya ada yang bisa di bantu?" Tanya seorang perempuan yang nampak cukup asing dalam pandangan Fajri

"mau ambil bunga" jawab Fajri singkat

"Sudah ada pesanan sebelumnya? Maaf pegawai yang biasa jaga sakit jadi saya yang handle"

Fajri menganggukkan kepalanya "atas nama Fajri" jawab Fajri

Perempuan itu sontak tersenyum "oh iya tunggu sebentar" ucap perempuan itu kemudian masuk kedalam dan mengambil pesanan Fajri

"Ini" ujar perempuan itu sambil memberikan rangakaian bunga yang sudah di siapkannya khusus untuk Fajri

Fajri tersenyum melihat rangkaian bunga itu

"Sebelumnya terimakasih banyak sudah menjadi pelanggan tetap toko bunga kecil ini, mungkin bapak tidak sadar tapi pesanan bapak yang tidak pernah absen di tiap harinya adalah alasan kenapa toko bunga kecil ini tetap ada, terimakasih banyak" ucap perempuan itu sambil membungkukkan sedikit tubuhnya

Fajri hanya tersenyum dan menganggukkan kepalanya

"Saya Flora! Saya owner toko ini" Ujar perempuan itu lagi sambil menjulurkan tangan kanannya seraya mengajak Fajri berjabat tangan

"Fajri" singkat Fajri tanpa membalas uluran jangan Flora

Fajri mengeluarkan kartu debitnya dan memberikannya pada Flora untuk melakukan pembayaran bunga pesanannya

Flora menganggukkan kepalanya dan tersenyum "pasti pasangan bapak seneng deh, tiap hari di kasih bunga"

Fajri kembali tersenyum dan menggelengkan kepalanya pelan "bukan buat pasangan, tapi buat adek. Adek gue, dan gak usah panggil gue bapak, gue belom jadi bapak bapak"

Flora tersenyum kikuk "maaf"

"Sayang banget ya sama adeknya?" Tanya Flora

"Banget." Singkat Fajri yang di jawabi anggukan kepala dari Flora

Flora memberikan kembali kartu debit Fajri dan struk belajanya "terimakasih"

Tidak ada jawaban dari Fajri, Fajri langsung pergi begitu saja setelah Flora mengembalikan kartu debitnya

RUMAH TANPA ATAP 2 (cerita dari pilar yang telah runtuh)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant