"adek kenapa bisa gini ? Baru mamah tinggal sebentar aja udah gini, Kaka kamu kemana ? Kenapa malah ninggalin kamu sendirian ?" Panik mamah yang kini sudah memegang tangan Fenly yang masih di balut perban
"Aaa.. sakit, sakit mah" ringis Fenly
"Maaf" pelan mamah
"Kaka kemana ?" Tanya mamah
"Gak tau" singkat Fenly dengan wajah kesal
"Kenapa ? Kalian ribut lagi ? Atau Kaka kasar lagi ?" Tanya mamah
Tidak ada jawaban apapun dari Fenly, Fenly memang pemarah dan egois tapi Fenly bukan seorang pembohong
"Mah.. mau pulang" pelan Fenly
"Yaudah mamah urus surat kepulangannya dulu ya, kamu mamah tinggal gapapa ?"
"Gapapa" pelan Fenly
Mamah kemudian meninggalkan ruangan Fenly, menyisakan Fajri, Fenly dan Ricky
Fajri sejak tadi hanya diam dengan wajah datar sambil menatap ke Fenly, dan kedua tangan yang di masukan kedalam dua saku celana bagian depannya
"Aaaaaaaa sakit sakit sakit" ringis Fenly saat tiba-tiba Fajri mencengkeram erat salah satu tangannya yang masih di balut perban
"Ji lepas! Lu gila ya" tegas Ricky sambil mencoba melepaskan cengkraman Fajri pada Fenly, namun nyatanya cengkraman Fajri terlalu kuat
"Ji sakit Ji" ringis Fenly kembali
Fajri seketika melepaskan cengkeramannya
"Ji lu mending keluar sekarang!" Tegas Ricky pada Fajri
Fajri masih terus menatap tajam Fenly tanpa menoleh sedikitpun ke Ricky yang sejak tadi di sampingnya
"Lemah! Di gituin aja kesakitan kan lu, makanya gak usah so soan bunuh diri" tajam Fajri ke Fenly
Sedangkan Fenly masih sibuk menahan rasa sakit pada tangannya akibat cengkraman Fajri
"Ji keluar!" Tegas Ricky lagi sambil mencoba mendorong tubuh Fajri
"Lu diem!" Tegas Fajri pada Ricky
"Dan lu Fen, harusnya lu tau diri, berapa banyak orang yang udah berjuang buat hidup lu, tapi lu malah kaya gini" ucap Fajri dengan wajah datar
"Kalo tau lu bakalan kaya gini, harus nya adek gue gak perlu nyelametin lu Fenly"
"HARUS NYA ADEK GUE MASIH ADA DISINI FENLY !!! MASIH DISINI !!!!"
"Ji, gue minta maaf soalnya Piki Ji, " pelan Fenly
Tidak ada jawaban apapun dari Fajri, Fajri memilih pergi begitu saja, padahal Fajri ingin minta maaf, tapi mengetahui Fenly yang mencoba bunuh diri membuat Fajri kesal, Fenly seolah tidak menghargai pengorbanan Fiki
"Gue telpon Bangshan ya ?" Pelan Ricky saat Fajri sudah pergi dari ruangan Fenly
Fenly menggelengkan kepalanya pelan "gue gak mau pulang sama Ka Shandy" pelan Fenly
"Tapi nanti kalo Bangshan nyariin gimana ?"
"Biarin aja, dia juga kan yang ninggalin gue gitu aja tadi, lagian dia udah gede tau jalan pulang" jawab Fenly
***
Fajri langsung menuju taman kecil dekat parkiran rumah sakit untuk menemui Sisi, guna meminta pertanggungjawaban karna sudah membawanya ke rumah sakit ini
"Anterin gue pulang" ucap Fajri tibatiba menarik tangan Sisi yang sejak tadi duduk bersama Shandy
"Ih gak mau" tolak Sisi
KAMU SEDANG MEMBACA
RUMAH TANPA ATAP 2 (cerita dari pilar yang telah runtuh)
General Fiction📌DALAM TAHAP REVISI Sudah empat tahun berlalu, sejak kepergian Fiki serta Masuknya Shandy dan Farhan ke penajara Kini Shandy dan Farhan sudah bisa kembali menghirup udara bebas setelah mempertanggung jawabkan perbuatannya mereka, setalah empat tahu...