Gilang pelakunya?

1.7K 331 158
                                    

Fajri yang baru saja datang langsung memukul wajah Gilang hingga membuat Gilang terjatuh dan hampir terbentur bagian atas tempat tidur Farhan yang kini sedang di dudukinya

"Aji sabar Ji" ujar Sisi mencoba menahan Fajri yang nampak masih ingin memberikan pukulannya pada Gilang

Gilang meringis pelan, dan mengusap lembut bibir bagian kananya yang nampak mengeluarkan sedikit darah karena pukulan Fajri

Gilang hanya menghela napas dan kembali bersikap acuh, mencoba memfokuskan padangannya pada pintu kamar Farhan kembali

Fajri yang merasa di acuhkan mencoba menarik kerah baju Gilang, membuat Gilang yang sebelumnya duduk kini harus berdiri menatap ke arah Fajri yang menatapnya dengan tatapan marah

"KALO ORANG AJAK NGOMONG TUH DI TATAP" teriak Fajri pada Gilang

"Lu ada masalah apaan sih Ji sama gue?"

"masalah apa? lu pura pura bego atau emang bego beneran?" tajam Fajri

"Gue beneran gak ngerti maksud lu Ji

Fajri tersenyum smrik dan melepaskan cengkramanya pada Gilang sambil mendorongnya membuat Gilang jatuh terduduk pada tempat tidur

"ini punya lu kan" tegas Fajri sambil menjulurkan layar ponselnya pada Gilang membuat Gilang dapat melihat jelas gambar pada ponsel Fajri

Mata Gilang sontak membulat melihat benda yang cukup di kenalinya itu kini sudah berlumuran cukup banyak darah

"Pisau itu? Punya gue. Lu dapet ini dari mana?" tanya Gilang ragu

Fajri kembali tersenyum smrik, lalu kembali menarik kerah baju Gilang kembali dan memukulinya berkali kali, bahkan tanpa memberikan Gilang waktu untuk menjelaskan 

"AJI UDAH!" teriak Sisi yang sejak tadi berusaha menghentikan Fajri

"gak bisa Si. garagara dia nama gue jadi jelek di keluarga Bangshan" ujar Fajri pada Sisi

"Aji. Sisi bilang udah denger kan?!" tegas Sisi kembali membuat Fajri mau tidak mau menghentikan pukulannya pada Gilang

Fajri menghela napas kasar dan melepaskan cengkramannya pada Gilang

"Kasih waktu Ka Gilang buat jelasin ini semua, karena Sisi sendiri masih gak yakin kalo ini semua benaer ulah Ka Gilang" sambung Sisi kembali

"buktinya udah jelas Sisi, bahkan dia ngaku kalau pisau itu punya dia" tegas Fajri sambil menujuk lurus ke arah Gilang

"kalaupun itu semua bener, artinya Ka Gilang harus minta maaf dan ngakuin kesalahanya ke Ka Shandy dan keluarganya, Aji gak berhak pukulin Ka Gilang kaya gitu, lagi pula bukanya adil jadinya, dulu Aji juga buat nama Ka Gilang jelek kan di keluarga Ka Shandy?" tanya Sisi yang tidak mendapatkan jawaban apapun dari Fajri

Sisi menghela napas panjang saat menyadari Gilang yang sejak tadi sibuk mengelap bagian bibir kanannya yang sudah berdarah dengan kaus yang di gunakannya

"gak usah ribut, Sisi mau ambil sesuatu buat obatin luka Ka Gilang" ujar Sisi kemudian meninggalkan mereka berdua di kamar Farhan

"pisau itu emang punya gue, kado dari Farhan empat tahun lalu, saat dia tau gue bakalan buka caffe, waktu itu posisinya dia lagi di penjara, karena gue gak mungkin minta orang tua gue buat nanggung kehidupan keluarga Farhan dan Shandy selama mereka di penjara, tapi gue udah janji sama mereka berdua buat jagain keluarga mereka termasuk nanggung kebutuhan keluarga mereka" pelan Gilang membuat Fajri yang kini duduk di kursi belajar Farhan menatapnya

Gilang menghela napas panjang, rasanya masih sangat sesak mengingat semua kenangannya bersama sahabat kecilnya itu

"akhirnya gue mutusin buka caffe kurakura kaya nama hewan kesukaan Farhan sejak TK, pas Farhan denger gue bakalan buka caffe dia langsung minta gue dateng lagi ke tempat dia di tahan dua hari yang akan datang, akhirnya gue dateng dua hari kemudian kaya yang dia minta, dan dia kasih gue pisau itu, pisau dengan lambang kurakura dan tulisan CK di bagian bawahnya, dan huruf GF dibalik tulisan CK yang artinya adalah Gilang Farhan, pas dia pisau itu ke gue, dia bilang, gue mungkin gak bisa nemenin lu berjuang saat ini tapi pisau ini bisa. kata dia begitu"

RUMAH TANPA ATAP 2 (cerita dari pilar yang telah runtuh)Where stories live. Discover now