Farhan sebenarnya ingin sekali marah pada Ricky saat ini karena sudah bersikap keterlaluan pada Gilang, tapi itu hanya akan memperumit masalah dan berujung keributan, lagipula Ricky dan Zweitson bersikap seperti itu pada Gilang karena mereka tidak tau kondisi Gilang saat ini
***
Sisi baru saja sampai di rumah Shandy dan Fenly, sudah ada mamah yang duduk di depan rumah menunggu kedua anaknya yang tak kunjung pulang
Mamah langsung bangkit dari duduknya saat melihat Sisi datang
"Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam, Sisi kamu ada apa kerumah jam segini ? Bahaya Sisi"
"Tante mamah belum tidur ?" Tanya Sisi tanpa menjawab pertanyaan mamah terlebih dulu
Mamah menggelengkan kepalanya pelan sambil tersenyum
"Tente mamah lagi nunggu Ka Shandy sama Fenly belum pulang, Ka Shandy juga di telpon gak di angkat angkat, Tante mamah khawatir, perasaan Tante mamah gak enak banget"
Sisi menghela napas panjang, nyatanya firasat seorang ibu tidak pernah salah
"Tante mamah, ikut Sisi yuk"
"Kemana ?"
"Ke Ka Shandy sama Fenly"
Mamah menatap bingung Sisi, "ayo" palan Sisi sambil menuntun mamah ke arah motor nya
***
Jam menunjukkan pukul 05.00 pagi, Sisi dan mamah baru saja sampai di rumah sakit, mamah menatap gedung rumah sakit dengan wajah bingung
"Sisi.. kita mau ngapain kesini ?"
Tidak ada jawaban apapun dari Sisi, Sisi hanya menggenggam tangan wanita yang kini berada di sampingnya dengan sangat tulus Sisi menuntun nya berjalan perlahan menuju tempat dimana kedua anaknya sedang berjuang untuk bertahan
Perasaan mamah semakin di rundung kegundahan dan kesedihan, entah apa yang akan terjadi, mamah ingin sekali menangis saat ini
Farhan, Ricky dan Zweitson menatap lurus ke arah mamah dan Sisi yang berjalan di koridor rumah sakit menuju tempat mereka berpijak,
Mamah yang melihat Farhan, Ricky dan Zweitson menatapnya membuatnya semakin bertanya tanya dimana keberadaan kedua anaknya, hembusan angin pagi membuat keadaan sekitar semakin terasa begitu dingin, bahkan dinginnya sampai menembus dada."Shandy Fenly dimana ?" Tanya mamah ke Farhan, Ricky dan Zweitson
Farhan dan Ricky saling bertatap satu sama lain, tanpa berani berbicara
"Bangshan sama Fenly di dalem Tante" jawab Zweitson sambil menunjuk ke arah dua ruang IGD yang persis berada di sampingnya
"Kenapa ? Kenapa bisa ?" Tanya mamah yang nampaknya sudah kehilangan kontrol atas dirinya
Tidak ada jawaban apapun dari Farhan, Ricky dan Zweitson
"Kenapa ? Kenapa gak ada yang jawab, Shandy sama Fenly kenapa ?!"
"Ini semua garagara Bang Gilang ! Dia udah buat Fenly sama Bangshan gini" ucap Zweitson seketika membuat mata Farhan dan Ricky membulat
"Son !!!" Tegur Farhan
![](https://img.wattpad.com/cover/279554175-288-k684536.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
RUMAH TANPA ATAP 2 (cerita dari pilar yang telah runtuh)
General Fiction📌DALAM TAHAP REVISI Sudah empat tahun berlalu, sejak kepergian Fiki serta Masuknya Shandy dan Farhan ke penajara Kini Shandy dan Farhan sudah bisa kembali menghirup udara bebas setelah mempertanggung jawabkan perbuatannya mereka, setalah empat tahu...