CARI MATI

1.4K 307 208
                                    

Shandy menoleh kearah teriakan yang nampak familiar di telinganya itu

"GAK USAH MACEM MACEM, PULANG LU JAMET !" Teriak Gilang kembali

Farhan yang nampak sadar Shandy sudah menatapnya reflek menutup mulut Gilang dengan telapak tangannya

"Gak usah cari mati" bisik Farhan pada Gilang, dengan nada penuh penekanan

Gilang melepaskan paksa tangan Farhan yang sebelumnya mendekap mulutnya

"Dia yang cari mati bukan gue!" jawab Gilang

"Ngapain lu kesini ?" Tanya Shandy ke Gilang dan Farhan

"Mau nyuruh lu pulang !" Tegas Gilang ke Shandy

"Ogah."

"Lu pulang sekarang atau gue aduin ke nyokap lu ?" Tanya Gilang dengan nada mengancam

"Lu pikir, nyokap gue bakal percaya sama lu setelah semua yang udah lu lakuin ke adek gue ?" Tanya Shandy

Gilang seketika terdiam membuat Shandy tersenyum smrik

"Shandy.. udah waktu nya lu main" ucap Moriger yang baru saja datang

Tanpa berbicara apapun Shandy langsung meninggalkan Farhan dan Gilang, di susul dengan Moriger di belakangnya

"SHANDY PULANG LU JAMET!!" teriak Gilang yang nampak tidak sedikitpun di hiraukan dengan Shandy

"Aaaaaaaaa batu !!!!" Teriak Gilang kembali

"Udah sih Lang santai, lagian ini permainan awal, lawannya gak berat, gak usah khawatir" pelan Farhan mencoba menenangkan Gilang

"Tapi manusia batu itu baru aja pulih Han, bahkan kita gak tau manusia batu itu bener bener pulih atau belum" tekan Gilang

"Gue tau, gue tau gimana caranya biar Shandy gak balik lagi ke tempat ini" ujar Farhan dengan semangat seketika membuat Gilang menoleh kearahnya

***

Fajri dan Fiki baru saja sampai di rumah, Fiki menghampiri mamah dengan wajah yang nampak sumringah, hingga memancing tanda tanya pada besar pada mamah, sedangkan Fajri tetap diam dan memilih masuk ke kamarnya yang terletak di lantai dua rumahnya itu

"Kenapa ?" Tanya mamah pada Fiki

"Tadi Abang beliin aku donat mah, terus Abang bilang aku adek nya Abang yang paling pinter" jawab Fiki dengan wajah sumringah

Mamah tersenyum, karena mamah tau alasan kenapa Fajri mengucapkan itu pada Fiki

"Terus Abang beliin apa lagi ?" Tanya mamah kembali

Fiki menggelengkan kepalanya pelan namun wajah bahagianya tetap tidak bisa di sembunyikan

"Tadi Abang tanya sih aku mau di beliin apa, terus aku bilang gak usah, soalnya aku udah janji gak mau ngerepotin Abang kalo seharian sama Abang"

"Abang inget ulangtahun aku aja juga aku udah seneng kok mah" sambung Fiki kembali

"Yaudah sekarang Fiki istirahat ya, belajar, besok kan harus sekolah" pelan mamah yang langsung di angguki oleh Fiki

Mamah menghela napas panjang sambil menatap ke arah Fiki yang berlari kecil menuju kamarnya yang berada di lantai dua itu, tampak sekali aura bahagianya saat ini

***

"Maafin Fenly yah" pelan mamah yang kini duduk di samping Sisi

Sisi menggelengkan kepalanya pelan sambil tersenyum, matanya masih berkaca kaca, pipinya yang sedikit chubby pun ikut basah karena air matanya

RUMAH TANPA ATAP 2 (cerita dari pilar yang telah runtuh)Where stories live. Discover now