SEBUAH PELUKAN.

1.6K 307 201
                                    

📌 BANTU AKU KOMEN YANG BANYAK YAAA, BIAR ENGAGEMENT CERITA INI NAIK 🌻💛

Happy reading~

"lu juga ngapain masih disini ?" Ketus Fenly ke Gilang yang masih berdiri di sampingnya

"Fen!" Tegur Farhan yang tidak terima akan sikap Fenly pada Gilang

Gilang menahan lengan Farhan memberi pertanda untuk diam saja, dan Gilang lebih memilih mengalah dan keluar bersama Farhan

"Tante Maya udah sampe, Abang jemput di depan dulu ya" ucap Ricky ke Zweitson

Rickypun kini pergi menyisakan Fenly dan Zweitson, Fenly menyadari Zweitson yang sejak tadi menatapnya dengan sinis, namun Fenly lebih memilih diam karena dirinya juga tidak mau sendirian di ruangan ini sebenarnya

"Lu gak seharusnya ngomong kaya gitu sama Kaka lu sendiri, lu keterlaluan Fen" tegas Zweitson dengan suara pelan

"Lu mau belain Kaka gue juga ?" Ketus Fenly ke Zweitson

"Gue gak belain Bangshan, karna gue tau, yang benar akan tetap benar meskipun tanpa pembelaan"

"Son ! Lu tau kan apa yang udah dia lakuin ke gue, lu tau kan dia selalu ambil apa yang gue mau"

"Apa yang lu mau ? Maksud lu Bu Risya ?" Tanya Zweitson sambil tertawa, membuat Fenly hanya diam tanpa kata

"Lu gak bisa salahin Kaka lu, cuma karna orang yang lu suka gak suka balik sama lu Fenly, dan lu bilang kalo dia selalu ambil apa yang lu mau ? it's not fair Fenly!"

"Gue dukung lu sama Bu Risya tapi gak kaya gini caranya, lu jahat! lu gak tau gimana paniknya dia, saat lu gak sadar tadi, dia bahkan hampir pukul gue karna dia pikir gue ngomong macem macem sama lu-"

"Dia emang bodoh! Dia gak pernah mikir dan selalu pake otot" potong Fenly

"Lu lebih bodoh" jawab Zweitson dengan cepat

"Dia kaya gitu karna dia terlalu sayang sama lu Fenly! Dan lu seenaknya ngatain dia mesin bodoh pencetak masalah, yang sebenernya pencetak masalah itu lu Fen!"

"Lu cuma mau semuanya mikirin dan ngutamain lu, lu egois, egois banget, bumi itu berputar Fen, dan porosnya bukan lu" Sambung Zweitson

"Son cukup! Kalo lu mau belain dia mending lu pergi dari sini" tegas Fenly ke Zweitson

"Oke gue pergi sekarang, lu nikmatin aja kesendirian lu disini, asal lu tau ya Fen, gak akan ada orang yang betah lama-lama sama manusia egois kaya lu" ucap Zweitson kemudian melangkahkan kakinya keluar

Belum sempat Zweitson meninggalkan ruangan Fenly, Zweitson terhenti sejenak dan menoleh ke arah Fenly yang menatapnya dengan wajah kesal

"Dan satu lagi, lu udah putus sama Sisi kan ? Jangan nyesel kalo dia ketemu orang yang lebih ngehargain dia ketimbang lu, silahkan lu kejar wanita idaman lu itu" tutup Zweitson kemudian benar benar meninggalkan Fenly sendirian

Fenly kesal dan semakin kesal, semua orang meninggalkan nya sendirian dan Fenly merasa semua orang hanya perduli pada Shandy, dan tidak mengerti sedikitpun perasaannya saat ini

***

Fajri, Sisi dan Maya baru saja sampai di rumah sakit setelah sebelumnya Ricky menginfokan pihal keadaan Fenly, sudah ada Ricky juga menunggu di lobby utama

Saat menuju lobby utama rumah sakit mata Sisi tertuju pada seorang pria yang duduk sendirian di taman dekat area parkiran, dan itu adalah Shandy, Sisi tau, jika Shandy sendirian artinya dia sedang sedih, karna Shandy adalah manusia paling gengsian untuk menunjukkan kesedihannya

RUMAH TANPA ATAP 2 (cerita dari pilar yang telah runtuh)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang