BAKPAO

1.7K 301 145
                                    

"Apa ? Kasus keracunan di caffe ?" Ucap Gilang saat sedang berbicara dengan sang penelepon

"Saya kesana sekarang" sambung Gilang kembali, kemudian memutuskan sambungan telponnya

"Lang lu kenapa ?" Tanya Farhan seketika ikut panik

"Caffe, ada pelanggan keracunan di caffe katanya, gue harus kesana sekarang" jelas Gilang

"Gue ikut, lu gak bisa nyetir sendiri, lu lagi panik gini Lang" ucap Farhan yang langsung di jawab dengan gelengan kepala dari Gilang

"Enggak, lu disini aja, kasian Fenly kalo sendirian"

"Bang... Gue gapapa, nanti juga Kashandy dateng kok, banghan temenin banglang aja" ucap Fenly

"Tapi Fen..." Ucap Gilang

"Gapapa bang"

Gilang mengangguk, "yaudah gue sama Farhan ke caffe dulu ya, lu baik baik disini, telpon gue kalau ada sesuatu, gue janji gue bakalan cepet balik kesini kalo semuanya udah beres" ucap Gilang yang di jawabi anggukan kepala dari Fenly

"Ayo Han"

Kini Gilang dan Farhan meninggalkan Fenly sendirian di depan ruangan mamah

Fenly kembali mengatur napasnya yang masih belum teratur karena menangis terlalu sedih

***

"Fiki liat orang itu ?" Tanya Fajri sambil menunjuk ke arah Fenly yang duduk sendiri sambil mencoba kuat bersamaan dengan jatuhnya air matanya

Fiki mengangguk

"Fiki sekarang ke sana, dan lakuin apa yang tadi Abang bilang yah" jelas Fajri ke Fiki

Fiki mengangguk dan kini melangkah kakinya menuju arah yang di tunjuk Fajri

***

"Permisi kak" ucap Fiki membuat Fenly menoleh ke arahnya

"Iya siapa ya ? Ada perlu apa ?" Tanya Fenly yang kini sudah dalam posisi berdiri

"Aku Fiki.. Kaka lagi sedih ya ? Gapapa kok kak, sedih itu wajar, ini aku ada makanan buat kaka, kata Abang aku kalo nangis sambil makan bakpao bisa buat hati lebih tenang" sambung Fiki sambil menjulurkan sekantung bakpao ke arah Fenly

Dengan tatapan kosong Fenly mengambil kantung bakpao itu

"Yaudah aku pergi dulu ya, dadah" ucap Fiki kembali kemudian meninggalkan Fenly yang masih terpaku menatapnya

"Piki.." gumam Fenly

Flashback on~

Fenly sedang menangis di taman setelah mengetahui beasiswa nya di cabut karena turunnya nilai nilainya

Kondisi keuangan keluarga yang tidak memungkinkan membuat Fenly hanya bisa menangis, karena merasa tidak tega memberi tau mamah bahkan kakanya

"gue mau sendiri.." pelan Fenly sambil memalingkan wajahnya dari Fiki dan Fajri yang kini ada di hadapannya

Fiki menggelangkan kepalanya "kalo kita sedih terus sendirian, nanti rasa sedih itu bakalan makan semua kebahagiaan di hati kita, dan nanti yang ada tinggal amarah aja, iya kan bang ?" Ucap Fiki yang langsung di jawabi anggukan kepala dari Fajri

"Ini" pelan Fiki tibatiba menjulurkan satu buah bakpao ke Fenly.

"Gapapa sedih itu wajar kok, Abang gue selalu bilang kalo makan bakpao saat nangis bisa buat hati lebih tenang, cobain deh" sambung Fiki kembali

RUMAH TANPA ATAP 2 (cerita dari pilar yang telah runtuh)Where stories live. Discover now