"Farhan.. Gilang pasti di rumah Farhan sekarang" gumam Shandy kemudian melajukan motornya menuju rumah Farhan
***
Fenly dan Sisi kini sedang di kantin rumah sakit berencana sarapan, sedangkan mamah sedang tertidur setelah meminum obat tadi
"Fen kenapa ?" Pelan Sisi saat menyadari Fenly yang sejak tadi terus saja menggigit kuku ibu jari sebelah kanannya
"Fen.. " pelan Sisi kembali sambil kini menggenggam tangan kanan Fenly bermaksud menghentikan Fenly yang terus menggigit kuku ibu jarinya
"Gue takut Si.." lirih Fenly
"Takut apa ? Apa yang buat Fen takut ?"
Fenly menggelengkan kepalanya pelan
"gue gak tau, tapi gue ngerasa takut sejak kemarin, di tambah lagi semalem gue mimpi buruk, dan itu semua ngebuat gue ngerasa semakin takut"
"Tenang Fen.. jangan takut itu cuma mimpi.. gak akan terjadi apa apa yah" pelan Sisi mencoba menenangkan Fenly
"Sisi juga sering mimpi buruk kok, tapi Alhamdulillah gapapa" sambung Sisi kembali
"Emang lu mimpi apa ?"
"Mimpi di cakar gajah" jawab Sisi membuat Fenly seketika mengkerutkan dahinya
***
"Gilang" ucap Shandy yang baru saja sampai di rumah Farhan saat mendapati Gilang yang kini tengah menangis dalam rangkulan Farhan
Shandy langsung menghampiri Gilang dan memeluknya, namun Gilang justru mendorong pelan tubuh Shandy agar melepaskan pelukannya
"Lang lu gapapa kan ?" Panik Shandy yang langsung di jawab gelengan kepala dari Gilang
"Santai" singkat Gilang bersamaan dengan senyum palsu nya
"Ini gimana ceritanya bisa kaya gini Lang ? gue bener bener khawatir sama lu, mana gue telpon lu gak angkat angkat lagi"
"Sorry hp gue lagi gue charge di kamar Farhan" singkat Gilang kembali
"Oke kalo hp lu lagi di charge, tapi gue nanya, ini gimana ceritanya bisa kaya gini ?" Tanya Shandy kembali karena merasa belum mendapatkan jawaban dari sahabatnya itu
"Eh gue laper banget nih, Han keluar cari sarapan yuk" ucap Gilang seolah mengalihkan pembicaraan
Farhan mengangguk dan berjalan ke arah luar rumah bersama dengan Gilang, meninggalkan Shandy sendirian di ruang tamu rumah Farhan
saat Shandy menyusul keluar dari rumah Farhan, Farhan dan Gilang sudah pergi menggunakan mobil ayah Farhan, meninggalkan Shandy sendirian di rumah Farhan
"Kok gue di tinggal ?" Gumam Shandy terpaku sambil menatap ke arah laju mobil yang kini di tumpangi kedua sahabatnya itu
"Apa ini perasaan gue aja atau emang bener" Batin Shandy yang menyadari kedua sahabatnya sedang mencoba menghindarinya
***
"Aji.. apa ini ?" Tanya mamah sambil membanting kasar sebuah map ke meja Fajri
Fajri hanya melirik sekilas kemudian kembali mefokuskan dirinya pada laptopnya seperti sebelumnya
"FAJRI JAWAB MAMAH !!"
YOU ARE READING
RUMAH TANPA ATAP 2 (cerita dari pilar yang telah runtuh)
General Fiction📌DALAM TAHAP REVISI Sudah empat tahun berlalu, sejak kepergian Fiki serta Masuknya Shandy dan Farhan ke penajara Kini Shandy dan Farhan sudah bisa kembali menghirup udara bebas setelah mempertanggung jawabkan perbuatannya mereka, setalah empat tahu...
