Maafin Abang Pik!

1.7K 325 242
                                    

"Lang. jaga omongan lu, ada Aji disini" tegur Ricky ke Gilang yang nampak kehilangan kontrol atas dirinya

"Kenapa ? Emang bener kan, kalo aja waktu itu kita gak percaya sama dia, Piki masih ada disini, sekarang setelah Piki pergi siapa lagi ? Fenly ?!" Ujar Gilang kembali

"Maksud lu ngomong gitu apa anjir ? Fenly gak akan pergi!" Tegas Shandy sambil mendorong tubuh Gilang

"Ka Shandy" ujar Sisi mencoba menahan Shandy

Fajri membuang pandangannya secara reflek, ucapan Gilang seolah menariknya ke masalalu, masa dimana dia merasa dengan bodohnya mengajak adiknya pergi bersama saat itu, dengan kepercayaan penuh jika dirinya mampu menjaga sang adik dengan baik

"Maafin Abang Pik" lirih Fajri dalam batinnya

"Abang" gumam Fiki sambil meremas tangan Fajri

Fiki seolah mengerti perasaan Fajri saat ini, ketika mendengar ucapan Gilang terkait ide Farhan yang menyebabkan Fiki pergi untuk selamanya

"Kita gak akan kehilangan siapapun saat ini. Gue jamin" tekan Farhan

"Gue gak percaya, dan lu Shan kalo lu gak gerak sekarang biar gue yang gerak sendiri buat bawa Fenly pulang" tegas Gilang sambil menunjuk ke arah Shandy dan bergegas pergi

Gilang yang hendak pergi pun langsung di tahan Farhan

"Mau ngapain lu ? Bisa apa lu gue tanya hah ?! Gak usah so hebat, jumlah mereka banyak !!!" Tegas Farhan ke Gilang

"Farhan bener Lang, lu gak usah nekat, lu bisa mati, lu kenapa sih, biasanya lu yang paling tenang kenapa lu malah gini ?" ucap Ricky

Gilang seketika diam dan menangkis tangan Farhan yang sebelumnya memegang lengannya guna menahannya agar tidak pergi

"Kita laporin ke polisi aja, ini kan penculikan" ucap Zweitson yang langsung di angguki Ricky

"Lu pikir polisi bakalan usut kasus penculikan tanpa bukti ?" Tanya Farhan

"Kan ada om itu jadi saksi nya" jawab Zweitson dengan cepat sambil menunjuk ke arah Raka

"Yang namanya laporan polisi terkait kejahatan itu butuh bukti, gak cuma saksi" ucap Farhan

"Yaudah kita laporin aja kalo lokasi pertandingan itu masih beroperasi" ucap Sisi seketika

"Percuma Si, Lucky ini beda sama management lain, dia punya beberapa pemain legal buat kedok dia, yang dimana di lindungi hukum, jadi kalopun polisi dateng buat bubarin itu, Lucky gak akan kena dan masih bisa beroperasi, dan Fenly belum tentu bisa bebas" jelas Farhan

"Farhan bener, Lucky punya lindungan hukum, itu juga alasan dia bebas dari penangkapan empat tahun lalu" ucap Raka

"Ya terus gimana ? Kita gak mungkin kan biarin Fenly disana terus, belum tentu mereka berbuat baik sama Fenly, kalo mereka jahatin Fenly gimana?" Lirih Sisi seketika membuat Shandy mengusap kasar wajahnya

"Lucky mau gue gabung sama dia, gue bakalan gabung sama dia, biar dia lepasin Fenly"

"Gak Shan gak! Kalo lu balik lagi ketempat itu, lu bakalan semakin terikat, Shan udah cukup" tekan Farhan

"Ya terus gue harus gimana ?! Adek gue disana dan gue gak tau gimana keadaannya! Dia masih sakit Han!" Tegas Shandy ke Farhan

"Ka Shandy sabar.. kenapa kita gak ikutin rencananya Ka Farhan, di antara kalian cuma Ka Farhan yang paling paham sama seluk beluk ini kan ?" Ucap Sisi sambil menahan tubuh Shandy yang sudah berdiri tegap di depan Farhan

"Sisi bener, cuma Farhan yang paling paham soal ini, gak ada salahnya kita ikutin rencananya Farhan" ucap Ricky   

"apa rencana lu ?" tanya Shandy ke Farhan

RUMAH TANPA ATAP 2 (cerita dari pilar yang telah runtuh)Where stories live. Discover now