Tidak ada jawaban apapun dari Zweitson, dia hanya menatap tajam kearah Shandy dengan tatapan kesal
"Loh Fik. Kok gak sekolah ?" tanya Fenly yang kini sudah berada di antara mereka dengan Ricky dan Maya bersamanya
Fiki menggelengkan kepalanya pelan sambil tersenyum
"Kenapa ? Sekolah Fik. biar pinter kaya Aji" ucap Fenly lagi
Fiki menunduk sesaat hingga akhirnya dia kembali tersenyum ke arah Fenly
"Aku mau cari Abang" pelan Fiki bersamaan dengan senyum yang terlihat begitu terpaksa
"Cari Aji ? Emang Aji kemana?" tanya Fenly dengan wajah bingung
Fiki menggelengkan kepalanya pelan "aku juga gak tau, soalnya Abang pergi dari kemarin belum pulang"
"aku juga gak kenal temen temen Abang, kecuali kalian, itupun karena aku baca dari catatan Ka Piki" sambung Fiki lagi
"Orang tua lu ribut lagi ?" Tanya Fenly tiba-tiba cukup membuat Fiki kaget, pasalnya dia belum bercerita soal itu
Fiki menggelengkan kepalanya pelan, Fiki tidak bermaksud berbohong hanya saja dia sendiri merasa tidak enak menceritakan hal itu yang notabenenya bukan orang tua kandungnya
Fenly tersenyum, meski Fiki menggelengkan kepalanya, tapi Fenly tau jika Fiki berbohong saat ini
"dulu Aji sering bilang ke gue, kalo dia pengen pergi jauh tiap orang tuanya ribut, tapi ada Piki yang harus dia jaga, dan Piki alasan dia bertahan" sambung Fenly lagi
Fiki diam dan menunduk, dia tidak begitu spesial untuk menjadi alasan Fajri bertahan, hingga Fajri pergi begitu saja tenapa memikirkan dirinya
"Makam" ujar Shandy tibatiba membuat semua menoleh ke arahnya
"Aji pasti sekarang ada di makam, ayo Fik kita kesana sekarang" sambung Shandy kembali
Fiki menganggukkan kepalanya dengan cepat, bagaimana dia lupa prihal rutinitas Fajri sehari hari yang selalu mendatangi makam
"Mah, Kaka pergi dulu ya, Kaka janji gak lama kok yah" pamit Shandy pada mamah
Mamah mengangguk kemudian di raih tangan mamah oleh Shandy seraya berpamitan dengan mencium tangan mamah, di ikuti dengan Fiki
Shandy dan Fiki bergegas pergi meninggalkan, Fenly, Ricky, Maya dan Zweitson yang masih memasang wajah kesal pada Shandy
"Heh Son, kenapa lu ?" ujar Fenly pada Zweitson yang menatap tajam ke arah Shandy dan Fiki berlari
"Gapapa" singkat Zweitson
Zweitson tidak mungkin memberi tau Fenly terkait apa yang dia lihat kemarin malam, karena Zweitson sendiri masih tidak tau bagaimana perasaan Fenly sebenarnya saat ini, terlebih ada Ricky yang pasti akan memarahinya jika Zweitson menyulut pertikaian antara Shandy dan Fenly lagi
"Son.. lu kasih tau Bu Risya kalo gue sakit gak?" Bisik Fenly ke Zweitson saat mereka sedang berjalan di koridor menuju pulang
Zweitson seketika menghentikan langkahnya dan terdiam
"Heh Son" tegur Fenly saat menyadari Zweitson yang tidak menjawab namun justru malah menghentikan langkahnya
Zweitson menghela napas kasar "Iya nanti gue kasih tau dia" ujar Zweitson kemudian melanjutkan kembali perjalanannya hingga akhirnya mendahului Fenly, Ricky dan Maya
Zweitson tau maksud Fenly bertanya seperti itu bukan berarti pertanyaaan, namun sebuah kode untuk Zweitson menghubungi Risya, ah Fenly memang tidak pernah kapok.
YOU ARE READING
RUMAH TANPA ATAP 2 (cerita dari pilar yang telah runtuh)
General Fiction📌DALAM TAHAP REVISI Sudah empat tahun berlalu, sejak kepergian Fiki serta Masuknya Shandy dan Farhan ke penajara Kini Shandy dan Farhan sudah bisa kembali menghirup udara bebas setelah mempertanggung jawabkan perbuatannya mereka, setalah empat tahu...