CEMBURU

1.5K 312 121
                                    

Tidak ada jawaban apapun dari Zweitson, dia hanya menatap tajam kearah Shandy dengan tatapan kesal

"Loh Fik. Kok gak sekolah ?" tanya Fenly yang kini sudah berada di antara mereka dengan Ricky dan Maya bersamanya

Fiki menggelengkan kepalanya pelan sambil tersenyum

"Kenapa ? Sekolah Fik. biar pinter kaya Aji" ucap Fenly lagi

Fiki menunduk sesaat hingga akhirnya dia kembali tersenyum ke arah Fenly

"Aku mau cari Abang" pelan Fiki bersamaan dengan senyum yang terlihat begitu terpaksa

"Cari Aji ? Emang Aji kemana?" tanya Fenly dengan wajah bingung

Fiki menggelengkan kepalanya pelan "aku juga gak tau, soalnya Abang pergi dari kemarin belum pulang"

"aku juga gak kenal temen temen Abang, kecuali kalian, itupun karena aku baca dari catatan Ka Piki" sambung Fiki lagi

"Orang tua lu ribut lagi ?" Tanya Fenly tiba-tiba cukup membuat Fiki kaget, pasalnya dia belum bercerita soal itu

Fiki menggelengkan kepalanya pelan, Fiki tidak bermaksud berbohong hanya saja dia sendiri merasa tidak enak menceritakan hal itu yang notabenenya bukan orang tua kandungnya

Fenly tersenyum, meski Fiki menggelengkan kepalanya, tapi Fenly tau jika Fiki berbohong saat ini

"dulu Aji sering bilang ke gue, kalo dia pengen pergi jauh tiap orang tuanya ribut, tapi ada Piki yang harus dia jaga, dan Piki alasan dia bertahan" sambung Fenly lagi

Fiki diam dan menunduk, dia tidak begitu spesial untuk menjadi alasan Fajri bertahan, hingga Fajri pergi begitu saja tenapa memikirkan dirinya

"Makam" ujar Shandy tibatiba membuat semua menoleh ke arahnya

"Aji pasti sekarang ada di makam, ayo Fik kita kesana sekarang" sambung Shandy kembali

Fiki menganggukkan kepalanya dengan cepat, bagaimana dia lupa prihal rutinitas Fajri sehari hari yang selalu mendatangi makam

"Mah, Kaka pergi dulu ya, Kaka janji gak lama kok yah" pamit Shandy pada mamah

Mamah mengangguk kemudian di raih tangan mamah oleh Shandy seraya berpamitan dengan mencium tangan mamah, di ikuti dengan Fiki

Shandy dan Fiki bergegas pergi meninggalkan, Fenly, Ricky, Maya dan Zweitson yang masih memasang wajah kesal pada Shandy

"Heh Son, kenapa lu ?" ujar Fenly pada Zweitson yang menatap tajam ke arah Shandy dan Fiki berlari

"Gapapa" singkat Zweitson

Zweitson tidak mungkin memberi tau Fenly terkait apa yang dia lihat kemarin malam, karena Zweitson sendiri masih tidak tau bagaimana perasaan Fenly sebenarnya saat ini, terlebih ada Ricky yang pasti akan memarahinya jika Zweitson menyulut pertikaian antara Shandy dan Fenly lagi

"Son.. lu kasih tau Bu Risya kalo gue sakit gak?" Bisik Fenly ke Zweitson saat mereka sedang berjalan di koridor menuju pulang

Zweitson seketika menghentikan langkahnya dan terdiam

"Heh Son" tegur Fenly saat menyadari Zweitson yang tidak menjawab namun justru malah menghentikan langkahnya

Zweitson menghela napas kasar "Iya nanti gue kasih tau dia" ujar Zweitson kemudian melanjutkan kembali perjalanannya hingga akhirnya mendahului Fenly, Ricky dan Maya

Zweitson tau maksud Fenly bertanya seperti itu bukan berarti pertanyaaan, namun sebuah kode untuk Zweitson menghubungi Risya, ah Fenly memang tidak pernah kapok.

RUMAH TANPA ATAP 2 (cerita dari pilar yang telah runtuh)Where stories live. Discover now