pertanggungjawaban (2)

1.4K 287 174
                                    

📌 BANTU AKU KOMEN YANG BANYAK YAAA, BIAR ENGAGEMENT CERITA INI NAIK💛

Happy reading!

Raka sejak tadi hanya diam dan mematung sambil menatap ke arah Shandy dan Sisi yang kini hanya berjarak kurang lebih 2 meter dari tempatnya berpijak, Raka sendiri hanya diam tanpa berani bergerak sedikitpun, sambil membayangkan betapa menyeramkanya gadis yang kini duduk di samping Shandy hingga membuat Shandy hanya diam dan menunduk

"Lu mau kemana ?" Tanya Shandy saat Sisi tiba tiba bangkit dari duduknya

"Sisi ada urusan, 40 menit lagi Sisi ke rumah  Ka Shandy, Ka Shandy udah harus ada di rumah, gak boleh main lagi sama dia" ucap Sisi kemudian menunjuk ke arah Raka

"Apa liat liat ?" Tegas Sisi ke Raka saat menyadari Raka mengerutkan dahinya sambil menatapnya

Raka reflek menggelangkan kepalanya dengan cepat

Sisi kemudian meninggalkan Shandy dan Raka begitu saja

"Nyokap lu ?" Tanya Raka seketika membuat Shandy menganga sambil menggelengkan kepalanya pelan karena bingung

"soalnya kata Farhan lu takut sama nyokap lu, jadi gue pikir dia nyokap lu" sambung Raka kembali

Raka kemudian menghitung uang hasil penjualannya dan di berikannya sebagian kepada Shandy

"Udah pulang sana, nanti lu di omelin lagi lu" ejek Raka ke Shandy

"Berisik lu! Gue pukul ye kepala lu" ujar Shandy seketika membuat Raka tersenyum kikuk sambil mengangkat kedua jarinya

Shandy kemudian meninggalkan Raka, setelah sebelumnya menghadiahkan sebuah toyoran kepala kepada Raka

***

"Assalamualaikum" ucap seseorang dari luar rumah Fenly

"Gue aja yang buka, dan lu gak usah macem macem selama gue gak ada" tegas Zweitson seketika membuat Fenly memutarkan kedua bola matanya

Zweitson kemudian meninggalkan Fenly sendirian di kamarnya, mata Fenly seketika tertuju pada pintu kamarnya yang sudah di rusak Shandy tadi pagi

"Fen keluar deh" ucap Zweitson yang tiba tiba berdiri di depan pintu kamar Fenly, membuat Fenly sedikit tersentak

"Ngapain ? Males ah gue"

Zweitson yang tidak menerima penolakan dari Fenly kemudian masuk dan menarik salah satu tangan Fenly agar mengikutinya keluar dari kamar, yang membuat Fenly mau tidak mau harus mengikuti Zweitson

"Hai Fen!" Ujar seorang wanita yang kini sedang duduk di sofa ruang tamu seketika membuat simpul senyum di wajah Fenly

"Kenapa lu gak ngomong dia yang dateng" bisik Fenly ke Zweitson

"surprise" jawab Zweitson yang juga dengan berbisik

"Zweii bilang kalo kamu lagi sakit, makanya ibu dateng sekalian bawa ini nanti di makan ya" ucap Risya sambil memberikan parsel buah yang sejak tadi di tangannya

"Makasih bu, seharusnya ibu gak perlu repot repot, ibu dateng aja saya udah seneng kok Bu"

"Harusnya lu makasih juga sama gue" bisik Zweitson ke Fenly

"Berisik son" bisik Fenly ke Zweitson dangan wajah yang tak henti hentinya tersenyum

"Oh ya, kalian cuma berdua aja di rumah ? Shandy kemana ?" Tanya Risya seketika membuat senyum Fenly terhenti

"Gue ngantuk" ketus Fenly kemudian memberikan parsel buah yang sejak tadi di tangannya kepada Zweitson

"Fen!" Panggil Zweitson yang tidak di hiraukan sedikitpun pada Fenly

RUMAH TANPA ATAP 2 (cerita dari pilar yang telah runtuh)Where stories live. Discover now