Jam menunjukkan pukul 14.00 dimana seharusnya pesanan catering akan segera di ambil costumer
Shandy sudah berada di rumah saat ini, menunggu datangnya sang pemesan catering berencana meminta maaf karena mamahnya tidak bisa menyelesaikan pesanan catering nya
Hingga setelah cukup lama Shandy menunggu tibalah sebuah mobil silver berhenti persis di depan rumahnya, di ikuti dengan turunnya seorang wanita paruh baya dan seorang pria seusia Shandy, yang di perkirakan anaknya itu
"Assalamualaikum" salam wanita itu membuat Shandy dengan cepat bangkit dari duduknya
"Waalaikumsalam" jawab Shandy
"Bu Maya nya ada ? Saya mau ambil pesanan catering"
"Maaf sebelumnya Bu, pesanan catering ibu belum bisa mamah saya selesaikan, karena mamah saya tiba tiba sakit dan di larikan ke rumah sakit" pelan Shandy
"Apa ? Belum di selesaikan ? Bagaimana ceritanya ? Kenapa gak info dari awal waktu ? Kalo kaya gini saya yang repot" protes wanita paruh baya itu
"Maaf Bu, sekali lagi saya minta maaf"
"Maaf maaf! Kamu pikir tamu saya bakalan kenyang di kasih ucapan maaf kamu !!!" Tegas wanita
Shandy tidak menjawab apapun, membiarkan wanita paruh baya itu pergi meninggalkan halaman rumahnya, bersama dengan anak laki-lakinya, sampai akhirnya sebuah celetukan memancing rasa emosi Shandy
"Mamah juga sih, ngapain pesen di Tante Maya sih, aku tuh udah feeling gak akan bener, ngurus anak aja dia gak becus apalagi di kasih tanggung jawab kaya gini, itu cowok tadi pasti anaknya yang mantan narapidana tuh" keluh anak laki laki itu
"Kayanya kalo masuk penjara karena bunuh orang asik nih, kangen juga masuk penjara" sindir Shandy dengan suara yang sengaja di kencangkan
***
Hari sudah sore, matahari bahkan sudah hampir pamit dari pandangan mata, Fajri baru saja sampai rumah setelah sebelumnya mengantarkan Sisi pulang
Fajri kini merebahkan tubuhnya di atas tempat tidurnya, sambil memandang langit langit kamarnya Fajri tersenyum
"Selamat ulangtahun adek Abang yang paling ganteng, semoga semua hadiahnya sampe ke Piki yah, Abang sayang banget sama Piki" gumam Fajri sambil tersenyum
"Aji.." Ucap mamah yang tiba tiba masuk ke kamar Fajri, membuat Fajri langsung bangkit
"Mamah.. Kenapa mah ?"
Mamah menghela napas dan melangkahkan kakinya menghampiri Fajri
"Tumben kamu udah pulang jam segini ? Kamu gak lakuin hal macem macem lagi kan Ji ?" Tanya mamah yang kini sudah duduk di samping Fajri
"Ck! Apasih mah"
"Mamah cuma nanya, emangnya salah mamah khawatir sama anak mamah sendiri ?" Tanya mamah yang tidak mendapatkan jawaban apapun dari Fajri
"Empat tahun Ji.. udah empat tahun, udah cukup Ji, jangan siksa diri Aji terus ikhlasin Piki, biar Piki juga tenang disana" sambung mamah dengan mata yang sudah berkaca kaca
YOU ARE READING
RUMAH TANPA ATAP 2 (cerita dari pilar yang telah runtuh)
General Fiction📌DALAM TAHAP REVISI Sudah empat tahun berlalu, sejak kepergian Fiki serta Masuknya Shandy dan Farhan ke penajara Kini Shandy dan Farhan sudah bisa kembali menghirup udara bebas setelah mempertanggung jawabkan perbuatannya mereka, setalah empat tahu...
