TEPAT !

1.7K 307 227
                                    

Shandy, Farhan, Ricky dan Zweitson kini sudah ada di perjalanan ke tempat dimana Fenly berada, menggunakan mobil Ricky, dengan Farhan yang menyetir, tiba-tiba Farhan menginjak pedal rem membuat semua yang ada di dalam hampir tersungkur ke arah depan karna tidak menggunakan seat belt

"Fiki" gumam Farhan membuat Shandy, Ricky dan Zweitson menatap ke arahnya

Ya mereka bertiga tidak tau tentang Fiki yang di temukan Fajri empat tahun lalu, hanya Gilang dan Farhan, itupun karena Gilang yang selalu mengikuti Fajri sejak empat tahun belakangan

"Son.. gue percaya sama lu, lu bisa kan bawa Fiki ke lokasi pertandingan ?" Tanya Farhan ke Zweitson yang kini duduk di sebelah kirinya

"Han jangan gila ! Fiki udah gak ada!" Tegur Ricky

"Bukan, bukan Piki tapi Fiki! Dia ada di rumah Aji" ujar Farhan

Shandy, Ricky dan Zweitson semakin menatap Farhan dengan wajah bingung, membuat Farhan berdecak kesal

"Aaaaaah susah kalo di jelasin sekarang bakalan panjang banget, pokonya lu ke rumah Aji sekarang dan cari yang namanya Fiki, bawa dia ke lokasi" sambung Farhan kembali

"Tapi.." pelan Zweitson

"Son.. demi Fenly, demi kita semua, kita harus selesaiin ini semua Son, lu pasti bisa" ucap Farhan sambil memegang bahu Zweitson

Zweitson mengangguk, Ricky dengan cepat mengambil skateboard Zweitson yang berada di bagasi belakang mobilnya

"Hati-hati dek" ucap Ricky sambil mengulurkan skateboard ke Zweitson

Zweitson lagi lagi mengangguk, dan pergi ke rumah Fajri, dengan skateboard dan menumpang dengan mobil di depannya, ini sudah cukup malam untuk mencari taksi atau ojek

Farhan menghela napas panjang sebelum akhirnya dia melajukan kembali mobil yang di tumpangi dengan kecepatan tinggi

"Gue takut" gumam Shandy sambil memegang dada nya

"Gak bang, semuanya bakalan baik baik aja, kita bisa bawa Fenly pulang lagi" pelan Ricky mencoba menenangkan Shandy

"Fenly gak salah disini, kenapa harus Fenly" lirih Shandy kembali, jantung Shandy berdegup semakin kencang saat ini

"Lu tolol Lang! Lu tolol! Gue benci banget sama lu Lang!" Batin Farhan yang terus saja mengumpat untuk Gilang

***

Bekali kali pukulan mendarat ke tubuh Fenly yang kini hanya bisa duduk diam tanpa perlawanan karena terikat, membuat Gilang membuang pandangannya dari Fenly

"Cukup.." lirih Gilang seketika membuat Fajri mengahampiri sambil terkekeh

"Ji.. udah ji" lirih Gilang kembali pada Fajri yang kini berdiri di sampingnya sambil merangkulnya

Fajri mengangguk, memerintahkan orang suruhannya menghentikan pukulannya pada Fenly

Fenly menatap ke arah Gilang dan Fajri yang kini berdiri di depan nya

"Bang tolongin gue bang.." lirih Fenly ke Gilang

Gilang yang tak tega melihat keadaan Fenly saat ini mengalihkan pandangannya dari Fenly

"Kalo di ajak ngomong tuh di liat, di tatap lawan bicaranya" ucap Fajri sambil memegang paksa wajah Gilang agak menatap ke arah Fenly

"Mereka pukulin gue disini, kenapa lu cuma diem di situ bang ? sakit bang di pukulin terus tanpa bisa ngelawan" lirih Fenly kembali

Hati Gilang semakin terasa sesak dengar pengaduan Fenly, Fajri terkekeh sambil merangkul Gilang

RUMAH TANPA ATAP 2 (cerita dari pilar yang telah runtuh)Kde žijí příběhy. Začni objevovat