BAB 27 [Kejadian Buruk]

84 14 0
                                    

Karin mendobrak pintu kelas sebelas bahasa yang tertutup. Semua orang menoleh terutama Jingga.

Karin mengedarkan pandangannya, kemudian fokus pada Jingga yang terduduk santai sembari memegang satu pena dengan kertas surat yang akan ia letakkan di laci Iqbal pulang sekolah nanti.

Napas Karin naik turun, semua orang menoleh satu sama lain saat melihat kehadiran Karin yang tiba-tiba di sini, membuat mata gadis itu merah menahan amarah.

Ia mendekat pada Jingga yang bingung.

"IKUT GUE!" Karin berteriak, gadis itu mengambil tangan Jingga paksa, Jingga berdiri dan terseret dibuatnya. Pena yang dipegang Jingga terjatuh ke lantai dan kertas tersebut ikut terjatuh.

Jingga menghempaskan tangan Karin dan ia marah.

"Gila lo!" Jingga tidak tahu kenapa Karin datang tiba-tiba membuat keributan seperti ini.

Karin mengelap bulir matanya. "Lo-"

Ting!

Ting! Ting!

Suara dering ponsel semua orang berbunyi, Karin dan Jingga menoleh ke sekeliling.

Semua orang menatap Karin dan berbisik-bisik, membuatnya terpaku hebat.

Ketenarannya akan berakhir sekarang.

Karin menitihkan air matanya, ia menatap tajam Jingga.

"Kar, ini lo?" Lina maju dan mendekat, menunjukkan sesuatu yang Karin tidak ingin lihat.

Semua orang temannya menutup mulut tidak percaya.

Jingga yang tidak mengerti menatap Lina bingung.

"Itu apa?" Ia bertanya.

Karin menarik tangan Jingga. "Ikut gue Jingga!" Karin menangis dan Jingga kembali terseret, gadis itu sama sekali tidak memberontak sedikit pun.

Ia berjalan di belakang Karin dan mengikuti langkah gadis itu.

Mereka melewati koridor dan semua mata memandang ke arah Karin.

Mereka berteriak keras seolah Karin adalah seorang pelaku kejahatan yang baru saja tertangkap basah.

"Kar!" Goza, laki-laki itu berlari cepat saat melihat Karin yang menyeret seorang gadis.

"Lo mau ajak gue ke mana?" tanya Jingga, ia tidak mengerti dengan sikap semua orang hari ini.

Karin diam, ia membawa masuk Jingga masuk ke dalam ruang OSIS dan menutup pintu dan menguncinya.

Gadis itu melepaskan tangan Jingga dari genggamannya dan menatap Jingga dengan raut wajah kecewa.

"Gue salah apa sama lo, Je?"

Jingga mengerutkan keningnya. "Salah lo?"

"JAWAB!" bentak Karin.

Jingga terkejut, ia dapat melihat Karin yang benar-benar marah besar dengan dirinya.

"Lo bisa jelasin lo kenapa?"

Karin kembali mengusap air matanya, ia tertawa hambar. "Di kondisi ini aja lo masih pura-pura lugu."

"Kar, gue bingung."

Karin mengambil ponselnya dan menyerahkan ponselnya pada Jingga.

"Lo lihat sendiri." Jingga mengambil ponsel Karin dan memutar video yang Karin tonton setengah durasi itu.

Jingga menutup mulutnya, ia juga melihat banyak notif di ponsel Karin.

Gadis itu menggeleng kuat. "Bukan gue," bantah Jingga saat sorot mata Karin menatapnya tidak percaya.

Hey! I Just Want You!Where stories live. Discover now