BAB 35 [Jingga Dihukum]

69 11 0
                                    


"Akh!"

Gadis itu hampir saja oleng, jika dirinya tidak bertumpu pada kedua kakinya ditambah pusing luar biasa menjalar di kepalanya saat ia sedang berdiri di tengah lapangan dengan terik matahari yang kurang bersahabat hari ini.

Gadis itu sekarang sedang dihukum oleh gurunya, karena tidak membawa sebuah kamus tebal, siapa lagi guru yang tega menghukumnya jika bukan Mis Reni yang mewajibkan siswa-siswinya untuk membawa kamus setiap mata pelajarannya itu.

Iqbal dan Karin yang sengaja lewat lapangan agar cepat sampai menuju kantin tertoleh ke samping, melihat Jingga yang menunduk menahan agar wajahnya tidak terkena langsung oleh sinar matahari.

"Bal!" peringat Karin, gadis itu memegang lengan Iqbal dan menyuruhnya untuk melanjutkan langkah, akan tetapi pemuda itu masih terpaku di tempat melihat keadaan Jingga yang sedang dihukum.

"Bal!" panggil Karin.

Iqbal tersadar dan mengangguk. Pikirannya menepis semua tentang gadis itu, mungkin saja Jingga hari ini telat dan dihukum oleh anggota OSIS yang menjaga gerbang atau dihukum oleh guru mata pelajaran, ah tidak! Iqbal tidak akan pernah peduli soal itu.

"Aku mau pesen kayak biasanya." Setelah sampai mereka duduk saling berhadapan.

"Terserah kamu, aku ngikut." Mendengar sahutan tak berselera, membuat Karin menghela napasnya.

"Jangan bilang kamu masih mikirin, Jingga?"

Iqbal menggeleng cepat. "Enggak. Cuma lagi pengen diem aja."

"Okay, kalau gitu aku pesenin dulu."

"Gak, gak usah. Biar aku aja." Iqbal berdiri, pemuda itu mengusap rambut Karin dan berjalan pada tempat pemesanan biasanya.

"Duh!" Fani tiba-tiba tertabrak oleh Iqbal, membuat kedua botol mineral gadis itu terjatuh ke lantai.

Karin menoleh ke belakang saat mendengar suara yang sedikit keras, lalu kembali pada posisinya, mungkin saja ada sesuatu yang tidak sengaja terjadi di sana. Gadis itu meraih ponsel Iqbal yang tergeletak di atas meja, lalu ia membuka aplikasi WhatsApp.

Gadis itu tersenyum senang saat kontak namanya tertulis "Mine❤️" dan tersemat paling atas, ia juga tidak melihat satupun chat seorang gadis di sana.

Matanya kemudian teralihkan ke bawah, tempat pemuda itu mengarsipkan chat.

Di sana tertulis nama Jingga, gadis itu membuka pesan yang belum sempat Iqbal baca, di sana Jingga memberitahu Iqbal agar bertemu dengannya saat libur sekolah kemarin, karena ada sosok temannya yang ingin gadis itu kenalkan.

Karin mulai percaya, bahwa Iqbal sama sekali tidak tertarik dengan gadis itu, ia kemudian beralih pada story WhatsApp, lalu melihat story Jingga yang penuh dengan spam random dan sama sekali tidak dilihat oleh Iqbal hari ini.

Karin memencet sw Jingga dan memperhatikan banyak aktivitas gadis itu tertulis di sana.

"Kar." Karin terlonjak kaget, gadis itu memegang dadanya.

"Ish, kamu!" balas Karin, ketika Iqbal mulai meletakkan dua mangkuk mie ayam dan dua gelas minuman di meja.

"Lagi ngapain?" tanya Iqbal, pemuda itu duduk dan mulai mengambil kecap dan saus untuk diletakkan di mangkuk Karin.

"Iseng buka whatsaap kamu."

Mendengar itu, Iqbal mengangguk dan langsung cepat menyantap mie ayam miliknya setelah usai melayani Karin, kekasihnya itu.

"Kenapa gak pake saos sama kecap?"

"Buru-buru soalnya. Ayo dimakan."

"Buru-buru?"

Hey! I Just Want You!Where stories live. Discover now