Chapter 04

556 54 57
                                    

"Kitalah yang bertanggung jawab dengan hidup kita sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kitalah yang bertanggung jawab dengan hidup kita sendiri."
— Baiboon Saran Anantasetthakul









•••










Jantungnya berdeguk kencang, bahkan menurut Baiboon ini rasanya seperti sebuah mimpi. Pria cantik itu tidak menyangka bertemu dengan Macau yang menempikan mobilnya di pinggir jalan untuk menetralkan pikirannya. Dengan segera Baiboon mendekati pria tampan itu.

"Khun Macau, aku turut prihatin dengan beberapa situasi yang menerpa keluarga Treerapanyakun akhir-akhir ini. Pasti anda berada diposisi yang sulit. Bahkan aku sangat terkejut ketika mendengar kabar bila Khun Kim juga terjerat pidana hingga tersebar di media." Ucap Baiboon pada pria tampan di hadapannya itu.

Bahkan Macau masih berada di dalam mobilnya. "Terima kasih. Bahkan aku sangatlah senang kita bertemu kembali."

"Tentu saja. Rasanya seperti sebuah takdir." Bahkan Baiboon mengucapkannya tanpa sadar.

"Ya." Macau tersenyum.

Hingga akhirnya mata cantik milik Baiboon melihat kearah Macau. "Apakah benar bila Phi Choke sudah mengundurkan diri? Aku terkejut setelah mendengarnya."

"Benar."

"Pasti anda sangatlah kerepotan akhir-akhir ini." Ucap Baiboon perhatian.

Macau terdiam sejenak. "Terima kasih untuk perhatiannya. Tapi aku bisa melakukannya."

Hingga akhirnya Baiboon tersenyum. "Saya hanya ingin mengatakan pada anda, untuk menjaga kesehatan. Karena itu penting. Selamat tinggal."

Baiboon pun menunduk hormat dan pergi berlalu meninggalkan Macau yang membisu. Bahkan iris mata tajam pria itu pun melihat kearah spion mobilnya untuk sekedae melihat pria cantik itu menjauh.

Pria cantik itu pun sesekali menoleh dan membuka payungnya untuk melindungi diri dari cuaca yang sedikit panas. Hal itu membuat Macau berpikir sejenak dengan ucapan Baiboon barusan, hingga tersenyum seperti orang bodoh.

Siang itu, Choke yang baru saja pulang dari bulan madu pun mendengar suara panggilan berdering di kamarnya. Dengan segera dia beranjak dari ranjang sebelum Kamol terbangun dari tidurnya.

"Halo?"

"Choke."

Seketika pria cantik itu tersenyum. "Khun Macau! Itu kejutan yang menyenangkan sekali."

"Pertama-tama. Aku sangatlah bersalah tidak bisa menghadiri pernikahanmu. Tapi selamat untukmu dan Kamol." Ucap Macau santai.

"Terima kasih, Pak."

Suara Macau terdengar terdiam karena sedang berpikir. "Sekarang adikmu, Baiboon..."

"Ya?"

04. WHY Seasons 4 | Simpony of Night Flowers [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang