Chapter 14

435 43 67
                                    

"Cinta bukanlah rintihan pilu biola nan jauh di sana

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

"Cinta bukanlah rintihan pilu biola nan jauh di sana. Cinta adalah sorak kemenangan derit-derit ranjang."
— Nang Minor [Pete Pongsakorn Saengtham]









•••










Pria cantik itu berlari pelan meyusuri lorong kediaman Minor yang megah.

Kalian pasti mengira itu Nang Minor.

Salah, itu Baiboon.

Karena hari ini adalah hari pertama Baiboon bekerja menjadi sekretaris dari Macau. Bahkan dia mengenakan suit biru laut yang begitu elegan, di tambah lagi jemari lentiknya menenteng dua cup Macchiato pesanan Bosnya.

Berjalan dengan tenang, sembari menaruh Macchiato itu di meja kayu di ruang ganti milik Macau.

"Apa kau sudah memesan Macchiato? Bila sudah, tolong pasangkan dasiku dengan rapi dan cepat?!"

"Baiklah, Khun Macau." Baiboon segera melaksanakan tugasnya.

"Jangan lama-lama." Iris mata Macau melirik kearah jam tangannya. "Kau harus lebih cepat untuk membuat dasinya? Paham?!"

Baiboon sudah berhasil menyelesaikan tugasnya. Kemudian, kepalanya menunduk dengan begitu sopan.

Setelah itu Macau sibuk menyesap Macchiatonya, lalu Baiboon menunjukan semua jadwal pada sang atasan.

Macau hanya bisa mengangguk mengerti ketika melihat agendanya sudah tertata rapi. Karena setelah Choke mengundurkan diri semua jadwal Macau menjadi rancu.

"Hari ini ada jadwal rapat bersama Khun Wegath dan Khun Kinn untuk pembaruan kerja sama. Kemudian, rapat kecil dengan para client dan pembangunan resort."

"Baiklah, apakah ada jadwal lain setelah itu? Aku harap kosong?!"

"Saya rasa setelah itu jadwal anda sedikit longgar. Tapi, disini terdapat beberapa pekerjaan lain yang harus di sahkan oleh anda." Iris mata Baiboon melihat kearah catatan kecil yang di berikan oleh Vegas.

"Baiklah, aku mengerti."

Mereka berdua pun bergegas meninggalkan kediaman Minor.

"Semua laporannya sudah saya salin, sesampainya di kantor saya akan membuatkan dokumennya, bahkan proposalnya juga sudah di copy."

"Baguslah. Aku akan memeriksannya ulang nanti. Hasil kerjamu cukup bagus! Aku harap kau betah bekerja denganku?!"

Untuk saat ini, Baiboon hanya bisa mengangguk patuh dan tersenyum simpul. Sesampainya di lobby kantor kaki Macau menuju kearah lift dan mendengar sebuah keributan di sisi lift lainnya.

"LAP ITU?!" Ucap seseorang sambil membentar seorang pekerja kebersihan.

Seketika Macau memudar tubuhnya. "Hey! Kau bukan satu-satunya orang yang berkerja disini." Macau pun mendekati karyawan baru itu. "Sial. Menyebalkan sekali. Apa kau ingin kehilangan pekerjaanmu?"

04. WHY Seasons 4 | Simpony of Night Flowers [END]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora