Chapter 27

366 38 34
                                    

"Orang yang selalu berusaha untuk orang lain, umumnya dia tau bagaimana rasanya tidak punya apapun dan tidak punya siapapun

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Orang yang selalu berusaha untuk orang lain, umumnya dia tau bagaimana rasanya tidak punya apapun dan tidak punya siapapun."
— Venice Kornwit Treerapanyakun








•••








"Peti apa?"

Nang Minor terlihat binggung. Nang Minor melihat kearah putra sulungnya.

Venice hanya diam saja, bahkan anak buahnya membuka kedua peti kayu itu di hadapan Nang Minor. Kemudian, kedua peti itu terbuka dengan perlahan.

Pete terkejut melihat dua kepala mayat di dalam peti kayu, hingga membuat tubuhnya mundur kebelakang. "Aku merasa mual dan tidak ingin melihatnya lagi, singkirkan kepala mayat itu dari hadapanku, Wegath. Aku tidak ingin melihatnya?"

Setelah melihat reaksi Nang Minor, dengan segera Macau memberikan kode pada Darren untuk menutup petinya kembali.

Iris mata Vegas melihat kearah Macau yang berdiri tidak jauh darinya, tetapi Venice hanya tersenyum tipis. "Aku sudah mencurigai sejak awal. Rupanya benar... kau membiarkan predator ini bertindak konyol, Cau."

Pria tampan itu pun melihat kearah keponakannya yang tidak mengambarkan rasa bersalah.

"Sudah kubilang, kan? Itu tindakan bodoh. Hia membesarkannya menjadi monster, tapi Hia terus membiarkannya berkembang dan membiarkan melakukan hal gila. Aku berusaha melarangnya. Tapi dia menolak. Jadi, jangan salahkan aku bila Venice menjadi buas." Jelas Macau pada kakaknya.

Iris mata Vegas melihat kearah putranya, dengan lembut dia mendudukan Nang Minor di sofa. Hingga akhirnya Vegas berjalan mendekati Venice.

Plak!!!

Pria kejam itu menampar wajah putranya hingga terjungkal. Hal itu membuat Nang Minor terkejut dan berusaha menenangkan suaminya.

"Kau anak sialan." Venice pun duduk di lantai sambil mengusap debu di tangannya. "Tega-teganya kau memperlihatkan kepala mayat kepada Ibumu, hah? Kau ingin membuat rumah ini kotor!"

Venice pun bangkit dan berdiri di hadapan Ayahnya. "Tidak."

"Lantas kenapa kau membawa dua kepala mayat ini? JANGAN DIAM SAJA?" Tanya Vegas pada putranya.

"Aku menghormati Ibuku... Karena kau tidak melakukan pembelaan ketika Ibuku di lecehkan." Mata tajam Vegas melihat kearah Venice. "Seandainya di perjudian itu kau bertindak, tentu aku tidak akan melakukan sejauh ini." Jelas Venice dengan begitu kecewa.

Kemudian, pria itu pun melangkah menuju kearah anak tangga untuk menemui Sam. Mata tajam Vegas hanya melihat punggung putranya menjauh dari pandangannya.

"Dia hanya ingin balas dendam." Ucap Macau. "Hia, sudah tidak berhak melarangnya?"

Iris mata elang milik Vegas pun melihat kearah Nang Minor yang terlihat shock. "Lihatlah! Putramu sangatlah memuja dirimu?!"

04. WHY Seasons 4 | Simpony of Night Flowers [END]Where stories live. Discover now