Chapter 48

281 41 85
                                    

"Momen dimana dada sudah kerasa sakit dan sesek sekali, tapi kau tidak bisa melakukan apa-apa hanya diam dan berpasrah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Momen dimana dada sudah kerasa sakit dan sesek sekali, tapi kau tidak bisa melakukan apa-apa hanya diam dan berpasrah. Semua rasa itu sangatlah menyakitkan."
— Macau Gun Treerapanyakun











•••












Pete tidak bisa menyembunyikan kesedihannya. Dia berjalan dengan begitu yakin, bahkan Vegas berjalan di sampingnya untuk menuju lift rumah sakit.

Sebenarnya ini sangatlah menyedihkan. Di dalam hubunga Macau dan Porschay, mungkin salah satu di antara mereka akan menjadi korbannya. Ini semua berawal dari keegoisan Kim membuat Porschay harus menanggung rasa sakitnya. Kemudian yang paling membuatnya naas, membuat hidup Porschay menderita karena luka.

Air mata Pete tidak bisa henti untuk menetes, karena dia masih memikirkan tentang kondisi Macau. "Rasa sakit seperti ini yang kamu mau, aku hanya ingin melihat adikku hidup bahagia dengan pilihannya."

Terlihat sekali bila Vegas tidak perduli akan jawaban Nang Minor. Tak berselang lama mereka sudah sampai di lantai dimana Porschay di rawat, terlihat Kinn dan Porsche yang duduk di ruang tunggu.

Dokter Top baru saja masuk ke dalam ruangan milik Porschay, lalu iris mata Porsche melihat kearah Pete yang terlihat seperti habis menangis, keduanya berpelukan, raut wajah terluka terlihat jelas.

"Aku datang untuk melihat Porschay."

Iris mata tajam milik Kinn melihat kearah Vegas yang berdiri tak jauh dari hadapannya. Kinn memang menaruh curiga dengan sepupunya satu ini, yang memanglah licik dan manipulatif untuk menjadi manusia.

Namun bila tidak memindahkan Porschay kerumah sakit jiwa, kondisi mental yang di derita Porschay akan semakin parah, bahkan kali ini mereka mendengar Porschay membanting sesuatu dari dalam.

"Apa yang terjadi?" Porsche terlihat panik dan khawatir.

Pete ingin membuka pintu ruangan Porschay, tapi dengan segera Vegas menahan tubuh istrinya.

"Pete? Didalam sana bahaya?!"

Kemudian, di dalam kamar inap Porschay terlihat tumpahan tampan obat milik Dokter Top yang baru saja di lempar oleh Porschay.

Tenaga Porschay memang cukup kuat, bahkan Macau berusaha memeluk tubuh kekasihnya dari belakang. "AKHHHHH... LEPASKAN AKU? KENAPA ORANG-ORANG JAHAT INI SELALU DATANG PADAKU DAN MEMBERIKU OBAT, AKU BENAR-BENAR MEMBENCI MEREKA SEMUA, PHI MACAU, BIARKAN AKU HIDUP DENGAN BAHAGIA. Kenapa aku di perlakukan seperti ini?"

Macau hanya terdiam membisu.

"Nang Porschay, saya kemari hanya ingin melihat kondisi kesehatan anda, jadi—"

"AKU TIDAK SAKIT, JADI BERHENTI UNTUK MEMBERIKANKU OBAT DAN MENGIKAT DIRIKU SEPERTI BINATANG. PHI MACAU, KENAPA KAMU HANYA DIAM SAJA SEPERTI PATUNG, MEREKA AKAN MENGIKAT DIRIKU LAGI?!!" Teriak Porschay dengan penuh emosi.

04. WHY Seasons 4 | Simpony of Night Flowers [END]Where stories live. Discover now