Chapter 65

350 36 17
                                    

"Jika waktu bisa diulang, banyak sekali orang yang tidak ingin ku kenal

Deze afbeelding leeft onze inhoudsrichtlijnen niet na. Verwijder de afbeelding of upload een andere om verder te gaan met publiceren.

"Jika waktu bisa diulang, banyak sekali orang yang tidak ingin ku kenal."
— Baiboon Saran Anantasetthakul











•••











"Anakku pergi! Hatiku sangat sakit!

Pria cantik itu menangis dengan begitu keras ketika mengetahui fakta bila bayinya sudah meninggal, jemarinya mengenggam kuat kemeja hitam milik prianya. Rasa duka menyelimuti hati yang terasa kebas, anak yang ia harapkan selama berbulan-bulan telah meninggalkannya tanpa pamit.

Nang Minor yang melihat menantunya menangis melalui kaca pintu, dia tidak bisa membendung air matanya. Pria cantik itu pun ikut menangis di dekapan suaminya. Sekarang ini, Klan Minor sedang merasakan duka yang bertubi-tubi. Pete berharap akan ada kebahagian menyelimuti keluarganya.

"Nang Minor..."

Vegas berusaha menenangkan Pete yang menangis di dekapannya, jemarinya pun mengelus lembut surai milik istrinya. Iris mata Pete pun melihat kearah suaminya, rasa sedih masih saya hinggap di hati kecil milik Nang Minor.

"Menantuku? Dia baru saja melalui hal yang menakutkan?!! Sekarang dirinya juga harus kehilangan bayinya!!"

Pete terlalu menyayangkan nasib malang menantunya, bahkan dia berpikir kenapa nasib Sam harus mirip denhan dirinya. Pria cantik itu pasti tahu betul, menikah dan mengandung di usia muda itu sangatlah menyakitkan.

"Nang Minor, kau harus bisa—"

"Kenapa nasibnya harus berakhir seperti diriku? Sam, dia anak yang baik." Pete menangis.

"Pete—?!"

"Putraku sudah kehilangan segalanya karena peperangan ini, mulai dari Darren yang paling royal pada Klan Minor, selanjutnya yang paling berharga yaitu anaknya yang begitu dia nantikan. Tapi, harus berakhir dengan kematian!"

"Putramu, Venice Kornwit Treerapanyakun...? Dia calon Pemimpin Klan Minor yang cakap." Bisik Vegas pada Nang Minor lembut.

Sementara itu, di dalam kamar inap milik Sam terlihat begitu senyap. Namun Venice berada di ranjang king size, sambil memangku Sam yang masih terjebak di dalam duka.

Meski terlihat kejam, Venice sangatlah mencintai Sam tanpa ada rasa kurangnya sama sekali. Pria picik itu sibuk mencium bibir Sam berkali-kali, hal itu membuat pria cantik itu merasa aman dan senang. Jemari lentik milik pria cantuk itu memegang tangan kekar milik prianya, lalu mengarahkan untuk memeluk tubuh lemahnya.

"Nang Sam, apa kamu baik-baik—!"

"Aku sangat merindukan dirimu, Khun Venice! Aku serius! Tolong peluk aku lebih lama lagi, Khun Venice?!"

Terasa hangat dan nyaman.

Pasangan muda itu tidak menyadari bila ada dua pasangan tua yang melihat kedekatannya, namun Pete dan Tay benar-benar memaklumi pemandangan yang tersaji di hadapannya.

04. WHY Seasons 4 | Simpony of Night Flowers [END]Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu