Chapter 21

346 46 33
                                    

"Seorang laki-laki harus bisa berdiri di atas kakinya sendiri

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Seorang laki-laki harus bisa berdiri di atas kakinya sendiri."
— Venice Kornwit Treerapanyakun









•••









Ini langka, semua orang di pagi tiba-tiba menghilang. Venice tidak mendapati orang tuanya dan si kembar sejak kemarin, padahal hari ini dirinya harus mengantar Sam untuk pergi kerumah sakit untuk check up.

Terakhir dia melihat rumahnya masih terasa ramai dengan tangisan si kembar yang berebut Nang Minor.

Sangatlah mencurigakan...

Inilah yang menjadi keraguan Venice menikah, karena dia akan menjauh dari keluarganya untuk membangun keluarga baru.

Venice hanya bisa melihat Sam yang berjalan menghampiri dirinya, pria cantik itu terlihat manis dan cantik menurut Tuan muda Minor. Jemari kekar milik Venice pun mengusap lembut surai pirang milik Sam dengan penuh kasih sayang.

"Phi Venice." Pria cantik itu pun menyapa suaminya dan memamerkan senyum cantiknya.

Tuan muda Minor hanya terdiam sejanak, menatap kearah istrinya. Dengan segera ia melirik kearah jam tangannya, dia juga baru ingat bila Jinnie sudah berangkat sekolah di antar oleh sang Paman.

Venice pun memasangkan mantel bulu di tubuh istrinya, karena udara hari ini sangatlah dingin. "Pakailah ini agar tetap hangat, Sam?"

"Ehm.."

"Ayo kita berangkat?" Nada suara Venice terdengar lembut. "Hari mertuamu sedang tidak ada dirumah? Sesampainya di kantor aku akan bertanya pada Phi Macau."

Sam pun bertanya. "Memangnya Daddy dan Mommy pergi kemana?"

"Itu bukan urusan kita." Jawab Venice dingin.

Mereka pun terdiam di dalam mobil. Venice menyentuh lembut tangan milik Sam agar tidak merasa gugup. Sesampainya di rumah sakit mereka melakukan setiap prosedur dan menjalani pemeriksaan.

Sepasang suami istri itu pun berjalan menuju ke poli kandungan, kemudian Sam berbaring di atas ranjang. Dokter muda itu pun membuka sedikit baju hangat milik Sam dan menempelkannya transduser yang di beri gel pada perut Sam.

"B-bayiku bergerak." Sam terharu ketika melihat bayinya bergerak di layar monitor. "Aku bisa mendengar detak jantungnya."

Tiba-tiba saja mata cantik milik Sam terlihat berkaca-kaca karena terharu. Bahkan Dokter muda itu pun memperjelas suara detak jantuh si jabang bayi.

"Anakku baik-baik saja, Dokter?" Tanya Venice sambil melihat layar monitor.

Dokter muda itu pun tersenyum tipis. "Baik, Khun Venice. Bahkan anak anda sangatlah sehat dan aktif."

04. WHY Seasons 4 | Simpony of Night Flowers [END]Where stories live. Discover now