Chapter 18

359 39 20
                                    

"Jika anda tidak berjudi, maka anda tidak akan pernah menang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jika anda tidak berjudi, maka anda tidak akan pernah menang."









•••










Kaokla hanya menganggukan kepala, kemudian dirinya akan mengundang para penguasa Treerapanyakun untuk bermain kartu.

Bahkan hari sudah semakin malam, di tambah lagi cuaca terasa semakin dingin. Tak lama kemudian terdapat beberapa mobil berhenti di halaman luas di safe house milik keluarga Suansri. Nang Minor keluar dari mobil bersama suaminya. Lalu di susul oleh Nang Main yang menunggu Kinn beranjak dari dalam mobil.

Iris mata Saikhim pun melihat kedua Nyonya Treerapanyakun dengan tatapan sedikit sinis. Mereka ber-6 masuk kedalam safe house dan berjalan menyusuri lorong menuju ruang perjudian.

Tempat itu di jaga ketat oleh para pengawal. Bahkan masing-masing Klan sudah memiliki bawahan untuk menjaga mereka.

"Hari ini sangatlah cocok untuk berjudi, kan?" Ucap Kaokla pada dua penguasa di hadapannya itu. "Apa para Nang tahu apa yang akan terjadi jika kalah?"

"Apa?" Porsche pun angkat bicara.

"Apa kira-kira?" Kaokla tersenyum dan melihat kearah Nang Main. "Dia suka memotong dan dia suka menghancurkan. Pilih mana?"

"Anda jangan panik jika anda yang kalah." Porsche sudah menyekak Kaokla dengan ucapannya. "Anda tidak bisa lihat aku gila?"

"Hahaha... Anda sangatlah agresif." Ucap Kaokla pada Porsche, lalu matanya bergulir kearah Pete. "Bagaimana denganmu, Nang Minor?"

"Apa kita saling bertukar nama? Aku dulu dipanggil si paling cekatan." Iris matanya pun melihat kearah suaminya. "Kini, aku hanya jalang. Puas!"

"Baiklah. Si agresif dan si Jalang."

Hingga akhirnya Saikhim memberikan usulan. "Mari kita bermain telanjang."

"Apa? Walaupun aku berpakaian seperti jalang, tidak sekalipun aku serendah itu?" Pete pun angkat bicara.

"Bagaimana aku bisa bermain tenang bila para penguasa disini mengunakan trik?" Saikhim tidak ingin kalah.

"Aku senang sekali, tapi bagaimana dengan para Nang?" Kaokla tertawa renyah.

"Jangan terlalu senang." Porsche menunjukan taringnya. "Aku harap kau menjaga penismu untuk tidak berdiri."

Dan akhirnya Saikhim mengatakan sebuah syarat lainnya. "Aku juga memiliki syarat. Kita bermain dengan kartu ini. Kartu baru setiap 10 permaianan. Kalian bisa menandai kartu dengan kukumu."

"Bagaimana aku bisa percaya orang sepertimu?" Tiba-tiba saja Pete berceletuk.

"BERAPA USIAMU?" Saikhim pun membentak Nang Minor.

04. WHY Seasons 4 | Simpony of Night Flowers [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang