Chapter 56

280 35 60
                                    

"Puncak komedi di sebuah hubungan ketika, seorang pria lebih senang bersama dengan cinta lamanya, di bandingkan orang baru di kehipannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Puncak komedi di sebuah hubungan ketika, seorang pria lebih senang bersama dengan cinta lamanya, di bandingkan orang baru di kehipannya."
- Baiboon Saran Anantasetthakul











•••











Pagi itu, Nang Minor miringkan tubuhnya menghadap kearah Vegas yang tertidur terlantang dengan kedua tangan di atas kepala. Perlahan-lahan mata Pete pun terbuka dan sedikit memundurkan kepalanya.

Jemari lentik milik Pete menyentuh sekilas pinggang milik prianya. Dia pun segera menjauhkan tangannya dan melihat kearah langit-langit kamar pribadinya.

Nang Minor duduk di sisi ranjang, lalu bersmirk dan berjalan sambil melepaskan gaun malamnya. Kali ini dirinya berjinjit untuk mmebersihkan diri di kamar mandi terbuka di resort mewah milik keluarga Minor.

Vegas pun terbangun mendengar gemercik air showers. Lalu dia sedikit menyamankan tubuhnya untuk melihat Nyonya rumahnya. Pete membasuh tubuhnya dengan begitu hati-hati.

Pria cantik itu pun terdiam ketika prianya berjalan kearah showers di sampingnya. Vegas sibuk mengatur suhu air dan membasuh surainya sambil menunduk. Pria kejam itu juga mengangkat kedua tangannya pada tembok batuan.

"Kau ingin pergi keluar?" Ucap Vegas pada Nang Minor. "Aku akan mengatarmu bila kau ingin berbelanja, jadi biarkan Macau dan Baiboon melewati bilan madunya."

Pete terlihat tidak merespon, bahkan dia sibuk membasuh dada hingga turun ke perut bagian bawahnya. Iris mata Pete juga tidak lekat melihat penis besar milik prianya.

"Aku tidak ingin pergi keluar." Jawab Pete sambil membasuh tubuhnya.

Vegas pun menyadari bila tatapan mata Pete mengarah ke penisnya. "Kau mau mengulum penisku, atau hanya melihatnya?" Tubuh keduanya sama-sama telanjang, kaki jenjang Vegas pun mendekati Nang Minor. "Kenapa kau menatapnya? Kau mau menyentuhnya?"

Jemari tangan Pete pun menyentuh pinggul milik prianya, lalu pria cantik itu memojokan tubuh Vegas pada batuan di bawah showers. Kedua tangan Pete menyentuh dada bidang milik prianya.

Tubuh keduanya sangatlah dekat, hingga akhirnya salah satu tangan Pete turun dan menekan perut bawah milik prianya.

Pete ingin beranjak pergi dari hadapan suaminya, dengan cepat Vegas menarik tenguk milik Pete agar menghadap wajahnya.

"Kau ingin membunuhku?"

Vegas terlihat marah. "Sayang... saat kau terbiasa mendapatkan sesuatu dengan kekerasan, sulit untuk bereaksi dengan cara berbeda. Terutama jika seseorang mengambil kesenangan yang kau dambakan." Nang Minor menunjukan ekspresi wajah menantang. "Jangan memancingku."

"Atau apa?"

Kedua mata mereka saling memandang satu sama lainnya. Kali ini Vegas benar-benar tidak bisa berkutik. Pete hanya bisa menunjukkan dadanya di hadapan prianya. Menaklukan Vegas hanya memberikan perlawanan yang lumayan menantang.

04. WHY Seasons 4 | Simpony of Night Flowers [END]Where stories live. Discover now