Chapter 13

460 38 8
                                    

"Begitu manis dan lezatnya aku, ketika aku berada di tempat tidur dengan seorang pria, aku merasakan, mencintai dan menikmatiku, sehingga kesenangan yang kubawa melebihi semua kesenangan, jadi simpul cinta, betapapun eratnya kelihatannya sebelumny...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Begitu manis dan lezatnya aku, ketika aku berada di tempat tidur dengan seorang pria, aku merasakan, mencintai dan menikmatiku, sehingga kesenangan yang kubawa melebihi semua kesenangan, jadi simpul cinta, betapapun eratnya kelihatannya sebelumnya, terikat. Lebih kencang lagi."
— Sam Chalach Tantijibul










•••











Pria cantik itu, duduk berdua dengan suaminya di dalam mobil mewahnya. Terlihat adanya perasaan sedih yang tersirat di wajah cantik milik Sam. Tanpa membuang waktu dia pun beranjak dari dalam mobil.

Iris mata cantiknya pun melihat kearah dermaga. Air matanya pun jatuh ketika harus meninggalkan keluarganya. Hingga akhirnya Venice menyusul dan berdiri di samping sang istri.

"Aku tidak sanggup melihat kedua orang tuaku bersedih? Karena dia akan kehilangan satu anaknya."

Venice pun berdiri di hadapan sang istri. Hingga akhirnya Sam melihat kearah prianya dan berciuman. Kemudian Sam melepaskan ciumannya sembari melihat mata tajam milik suaminya.

"Ku rasa sudah waktunya kau meninggalkan mereka. Jangan melawan ucapan suamimu." Tekan Venice.

Pria picik itu berjalan kearah mobil mewahnya sembari membuka pintu mobil untuk Sam.

Tak lama kemudian mereka berdua sampai di pulau pribadi kediaman Minor. Iris mata cantik milik Sam melihat kearah suaminya. Bahkan rumah mewah itu terlihat begitu luas nan megah.

"Apakah kita akan tinggal disini?" Tanya Sam.

"Itu sebuah pertanyaan yang bagus." Venice melihat kearah sang istri. "Aku rasa kau akan senang berada disini."

Kali ini Venice benar-benar memperlakukan Sam layaknya princess. Jemari kekar Tuan muda Minor pun meraih tangan Sam untuk memasuki kediaman mewahnya.

Bahkan kaki jenjang milik Sam melangkah menyusuri kediaman mewah itu dengan begitu cantik. Sementara itu Venice hanya melihat istrinya dari pantulan kaca. Tuan muda Minor pun berjalan mendekati Sam yang masih berdiri di depan piano.

"Tempatnya sangatlah cantik." Sam tersenyum kearah prianya.

"Aku rasa semua ini tidak terlalu special." Jawab Venice pada sang istri. "Kemarilah. Aku akan tunjukkan sesuatu."

Keduanya pun berjalan menuju kearah pantai. Sam terlihat begitu canggung ketika melihat prianya. Bahkan sekarang ini sepasang pengantin baru itu duduk bersantai di atas karpet.

"Phi Venice."

"Kau tidak bisa lari dariku... bahkan aku juga tidak akan membiarkan perasaanmu lari dariku." Ucap Venice.

"Apakah kamu ingin memenjarakanku bersamamu?"

"Tentu saja. Tubuhmu tidak bisa menyembunyikannya." Ketika mendengar ucapan Venice, wajah cantik Sam mendekat.

04. WHY Seasons 4 | Simpony of Night Flowers [END]Where stories live. Discover now