Chapter 47

268 40 40
                                    

"Bohong sekali aku tidak lelah menghadapi semua masalah ini sendirian

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Bohong sekali aku tidak lelah menghadapi semua masalah ini sendirian."
- Macau Gun Treerapanyakun













•••














"Paman Chau?! Jinnie, ada disini?!"

Kaki mungil milik Jinnie berlari kearah Paman kesayangannya yang tiba-tiba saja mampir ke taman kanak-kanak. Sebelum Macau pergi kerumah sakit, dia ingin melihat Jinnie dan menyayangi bocah itu seperti anaknya sendiri, bahkan Tankhun melihat ketulusan Macau yang menyayangi si mungil Jinnie.

Kaki jenjang Tankhun mendekat sambil membawa tas milik keponakannya, dia juga melihat Jinnie sangat senang bisa berjumpa dengan Macau.

"Kenapa kamu menangis?! Bagaimana rasa masakan Aunty Tankhun, hmm? Anak cantik tidak boleh menangis, okey?"

Jinnie menangis ketika melihat kearah Paman kesayangannya dan pikirannya pun mengingat tentang Ibunya, bahkan bentakan Porschay masih teringat segar di benak Jinnie.

Melihat si mungil menangis membuat hati Tankhun merasa terluka, karena bocah sekecil itu harus menerima imbas dari rasa sakit orang tuanya.

Tankhun melihat kearah sepupunya. "Dia masih memikirkan tentang Ibunya."

Macau pun mengusap lembut air mata milik Jinnie dengan lembut, dengan segera pria itu merapikan anak rambut Jinnie yang menghalangi pandangannya.

"Hei, anak manis tidak boleh menangis. Nanti jadi jelek kalau menangis terus." Bujuk Macau pada kesayangannya.

Macau mengangkat kepala milik Jinnie, dengan segera mata cantik bocah laki-laki itu melihat kearah Pamannya, bahkan Tankhun hanya melihat interaksi mereka berdua. Ternyata ucapan Macau membuat Jinnie tidak menangis lagi dan tersenyum lebar.

"Paman Chau?!" Jinnie pun menyekat air matanya mengunakan kedua tangannya. "Jinnie tidak akan menangis lagi, tapi bisakah Jinnie melihat Mami lagi?!!"

Terlihat sekali bila Macau tidak bisa menjawab pertanyaan kesayangannya, hingga akhirnya Tankhun berusaha membujuk Jinnie untuk memasuki kelas.

"Jinnie.. ayo ikut Aunty Tankhun untuk pergi ke dalam kelas dulu nanti kita bicara lagi dengan Paman Macau, hmm?" Bujuk Tankhun pada Jinnie.

Macau sungguh lega akhirnya Tankhun bisa mengalihkan topik pembicaraan.

"Baiklah. Jinnie harus belajar dulu, ya? Sampai jumpa." Ucap Macau pada Jinnie.

"Ucapkan selamat tinggal untuk Paman Macau?" Bujuk Tankhun.

Dengan terpaksa bocah laki-laki itu pun melambaikan tangan kearah Macau yang melangkah jauh dari dirinya.

Samar-sama, air mata Macau menates ketika melihat Jinnie. Hatinya terasa sakit bila melihat kenyataan bila dunia kejam pada malaikat sekecil Jinnie yang lugu.

04. WHY Seasons 4 | Simpony of Night Flowers [END]Where stories live. Discover now