Chapter 51

290 39 25
                                    

"Timbul tenggelam dalam lautan asa, mencoba berusaha untuk bertahan dalam ketidakpastian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Timbul tenggelam dalam lautan asa, mencoba berusaha untuk bertahan dalam ketidakpastian. Berharap mampu mengarungi samudera diri, nyamannya berpangku pada namun terasa sulit dengan beban yang dengan bahu ini. Aku berlapang dada, mencoba terbiasa karena aku ikhlas."
— Nang Minor [Pete Pongsakorn Saengtham]










•••











Sam terkejut ketika jemari kekar milik prianya menurunkan tali branya hingga jatuh ke lengan.

Kali ini Venice benar-benar tergoda akan tubuh molek milik istrinya. Jemari lentik milik Sam memegang erat tangan bahu tegap prianya, kening mereka berdua saling bertemu.

"Gimana caranya agar kamu tidak kecanduan? Bukankah kamu kecanduan dengan tubuhku?" Ucap Sam.

Hingga akhirnya Venice tersenyum. "Aku rasa tidak ada solusinya."

Lalu, pria cantik itu teringat bila lusa kakaknya akan menikah. Berita ini juga sangatlah mengejutkan karena Joseph memilih merayakannya diam-diam.

"Oh iya, aku mendapat kabar bila besok lusa Phi Joseph akan menikah." Ujar Sam pada prianya. "Apakah menurutmu Phi Felix sedang hamil?"

"Itu yang ingin aku tanyakan dari tadi." Jawab Venice.

"Kenapa?"

"Aku rasa Joseph sudah membuat anak bersama Felix." Jemari Venice pun merapikan anak rambut milik Sam.

"Sepertinya begitu... tapi aku butuh..." Sam mulai memberikan sebuah kode.

"Mau CPR? Butuh ciuman?"

Kedua tangan milik Sam memegang lengan kekar milik prianya. "Ahh.. Phi Venice."

"Sekarang?"

Sam hanya mengangguk. "Heem..."

Dengan begitu tenang Venice mencium bibir ramun milik Sam. Mungkin malam ini akan menjadi malam yang panjang. Di tambah lagi Sam sedang memasuki masa birahi yang menjanjikan.

Sementara itu, di restoran privasi yang di tempati oleh Vegas terasa mencekam. Dimana Macau dan Baiboon datang ke ruangan bersamaan.

Pria kejam itu sibuk menyesap winenya ketika adiknya menatapnya dengan begitu tajam, bahkan jemarinya sibuk memegang tangan milik Pete untuk tidak ikut campur.

"Kalian semua..." Iris mata Vegas melihat kearah adiknya. "Melakukan semua ini hanya untuk membohongiku. Hia kenapa kau tega melakukan ini padaku. APA SEPERTI INIKAH CARAMU UNTUK MEMISAHKANKU DENGAN PORSCHAY DAN MENYURUHKU MENIKAH DENGANNYA?"

"Hia bilang jaga mulutmu." Tekan Vegas.

"Hia orang yang munafik yang menjadikan seorang pria baik-baik menjadi seorang jaminan." Ucap Macau pada kakaknya.

04. WHY Seasons 4 | Simpony of Night Flowers [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang