Chapter 49

272 40 8
                                    

"Orang penyakitan seperti ini memang masih berguna?"— Porschay Pichaya Kittisawat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Orang penyakitan seperti ini memang masih berguna?"
— Porschay Pichaya Kittisawat












•••













"AKHHH.... PHI MACAUU..."

"HISKK.... HISK... J-JANGAN TINGGALKAN AKU..."

"PHI MACAU... AKU KETAKUTAN..."

Pria cantik itu sibuk mengerakan knop pintu untuk mengejar prianya yang tiba-tiba saja pergi meninggalkan tanpa sebuah kejelasan.

Terlihat sekali bila Porschay sangatlah ketakutan, dengan kasar pria cantik itu memukul pintu dan berharap Macau membukannya, sampai pria cantik itu menabrakan kepalanya ke pintu.

Namun semua usaha gila itu pun segera di hentikan oleh salah seorang perawat. Porschay langsung menatap asing pria cantik di hadapannya itu dengan waspada.

"Nang Porschay."

Begitu namanya di sebut, seketika Porschay terdiam tanpa melakukan sebuah perlawanan untuk menyerang. Kali ini Porschay hanya bisa menatap pintu dan menangisi prianya.

"Akhhh... Phi Macau..."

"Nang Porschay."

"Siapa kamu? Jangan sentuh aku..?!" Porschay terlihat marah ketika perawat yang bername tag Kao Thitipoom Techaapaikhun menyentuh tangannya.

Kao hanya bisa memberikan jarak, terlihat sekali bila Porschay tidak suka orang lain menyentuhnya kecuali Macau. Lalu perawat muda itu tersenyum kearah pasiennya, bahkan Porschay tidak bisa menangkap ekspresi itu.

Hingga akhirnya Kao merogoh saku baju perawatnya dan memberikan Porschay sebuah permen. Terlihat sekali bila Porschay mulai tertarik dengan sebuah permen. Walaupun sederhana tapi cukup bermakna.

"Bagaimana rasa permennya sangat manis, bukan?" Perawat cantik itu tersenyum kearah Porschay, bahkan Kao tidak melakukan hal-hal yang menyakitkan, hingga akhirnya mereka mengobrol di depan pintu.

"Hiks... semuanya pergi dan tidak ingin menyelamatkanku?" Porschay memeluk tubuhnya sendiri, bahkan dia merasa dirinya sudah tidak berharga lagi. "Aku hanya manusia kotor, pembunuh itu yang menghancurkan hidupku, dan sekarang pria yang aku cintai meninggalkanku di sini! Phi Macau juga tidak ingat bila aku sedang mengandung anaknya? Kenapa dia tidak mengerti?!"

Perkataan yang di lontarkan oleh Porschay memang sangatlah memilukan, tapi Kao tidak bisa membenarkan bila Porschay dalam kondisi mengandung, perawat cantik itu sudah membaca riwayat kesehatan bila Porschay telah mengalami keguguran yang fatal.

Kao hanya bisa bersikap tenang untuk menanggapi ucapan pasiennya.

"Jangan menangis." Iris mata cantik Kao melihat kearah lawan bicaranya. "Khun Macau, beliau tidak berniat untuk meninggalkan anda."

04. WHY Seasons 4 | Simpony of Night Flowers [END]Where stories live. Discover now