Chapter 29

328 42 4
                                    

"Jangan uji monster dalam diriku!"— Macau Gun Treerapanyakun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jangan uji monster dalam diriku!"
— Macau Gun Treerapanyakun








•••








Pete membeli berbagai macam jenis bunga untuk menghiasi setiap vas kramil di kediaman Minor. Bahkan dia membawa menantunya ke dalam studio kaca miliknya. Ruangan itu itu memiliki atap kaca dan terdapat berbagai tanaman hias yang di rawat dengan asri.

Pria cantik itu pun terdiam melihat sekitar. Karena ini pertama kalinya dia melihat ruangan secantik dan sehijau ini. Tak lama kemudian, terlihat beberapa pelayan membawa bunga-bunga pilihan Nang Minor ke dalam studio untuk di rangkai.

"Semuanya terlihat sangatlah indah di sini. Aku mendengar bila Mommy menyukai tanaman hias. Phi Venice memberitahuku." Ucap Sam pada Ibu mertuanya.

Nang Minor pun tersenyum. "Dia memberitahumu?"

"Ya. Bagaimana Mommy merangkai bunga?" Tanya Sam antusias.

"Bunga... Aku sering merangkai bunga ketika bunga-bunga yang ada di vas mulai layu dan mati." Jawab Pete.

"Lalu, mengantinya dengan yang baru?"

Nang Minor pun mengambil sebuah ipad dan memperlihatkan beberapa rangkaian bunga yang dia foto pada menantunya. "Duduk dan lihatlah."

Mereka berdua pun duduk saling berhadapan. "Mustahil." Sam tersenyum sambil mengeser layar ipad. "Bagaimana bisa penataannya begitu indah? Ini sangat cantik. Ini bukanya bunga Hydrangea putih. Menurutmu bunga ini berkaitan dengan kematian?"

"Apa?"

"Aku hanya bertanya. Jadi... bisakah Mommy mengajariku sesuatu?" Ucap Sam pada Ibu mertuanya.

"Benar. Mommy, akan mengajarimu untuk merangkai bunga agar kamu terbiasa." Nang Minor benar-benar senang ingin menurunkan ilmunya pada menantunya.

"Baiklah." Sam tersenyum.

Pria cantik itu pun mengambil sebuah vas bunga berbentuk bola berwarna hitam dan di masukan sedikit air. Lalu, memilih beberapa tangkai bunga Symphoricarpos dan di potong ujungnya.

Dengan begitu hati-hati Pete memasukan bunga Symphoricarpos ke dalam vas bunga. Iris mata cantik milik Sam melihat setiap tangkai bertenger api di dalam vas.

"Sudah selesai." Pete berhasil merangkai bunga Symphoricarpos dengan apik.

"Mustahil." Sam terpukau.

"Jangan lupa. Taruhlah di dalam kamarmu." Ucap Pete.

Sam terdiam sejenak. "Aku akan membawanya. Karena kamar kami sangatlah gelap dan aku kadang ketakutan. Makanya aku sering menyalahkan lampu ketika Phi Venice tidak pulang."

04. WHY Seasons 4 | Simpony of Night Flowers [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang