"Kematian pasti datang, Jangan lupakan yang pasti."
•••
Nang Minor berkunjung ke Safe house, bahkan kondisi rumah mewah itu terlihat sepi tanpa kehadiran yang Tuan rumah. Dia pun berjalan kearah dapur untuk mengechek perlengkapan dapur milik menantunya. Pria cantik itu juga tidak lupa membawa Paris untuk berada di gendongannya.
Bayi manis itu bersih kecil sambil memainkan kalung milik Ibunya.
Iris mata cantik milik Pete melihat kearah jam dinding yang menunjukan pukul 15.23 sore hari. Sampai saat ini pria cantik itu tidak melihat keberadaan menantunya. Hingga akhirnya Venice pun datang untuk mengambil air minum.
"Nak, ada dimana istrimu sekarang?" Tanya Pete pada putranya.
"Pergi keluar untuk mencari sesuatu di luar." Jawab Venice.
"Baiklah." Pete mengerti.
Ketika Venice ingin pergi ke ruang kerjanya, tiba-tiba saja ponselnya pun berbunyi dan mendapatkan panggilan dari salah satu pengawal. Kali ini Venice menanggapinya dengan begitu santai dan menerima panggilan itu.
"Halo!"
Tiba-tiba saja ponsel milik Venice pun terjatuh ke lantai. Hal itu membuat Nang Minor terkejut, bahkan putranya terlihat frutasi ketika selesai menerima telepon dari anak buahnya.
"Apa yang terjadi pada menantuku?" Tanya Pete khawatir.
Venice tidak bisa mengatakan apapun saat ini. Terlihat sekali bila pria picik itu terkejut ketika mengetahui Sam telah hilang. Rasanya marahnya dia tahan untuk bisa meledak sewaktu-waktu.
Sementara itu, di markas Klan Sangngern tanpa rasa belas kasihan. Kekejaman Travis menyuruh anak buahnya untuk melucuti pakaian milik Sam.
Kehormatannya sedang di ujung tanduk.
Sekarang keadaannya, Sam hanya memakai celana pendek dan kaos lengan pendek yang cukup minim. Tanpa rasa manusiawi sama sekali, Travis menjambak suarai Sam dan memasukan kepalanya ke dalam air.
"Ughh... Eughhh...." Kaki Sam bergerak dengan gelisah.
Setelah selesai memulai permainan, Travis membiarkan anak buahnya untuk menyiksa Sam. Pria bejat itu berpesan agar tidak membiarkan Sam mati di tempat.
Pria itu pun pergi dari ruang penyiksaan, lalu berbicara serius dengan salah satu anak buahnya.
"Kita menyekapnya, bukankah akan beresiko pada Klan Sangngern... dan kita harus apa bila Klan Minor tahu semuanya." Jelas Changma pada bosnya.
"Kau takut? Kita akan melawan Klan Minor. Ini kesempatan kita untuk melemahkan Venice. Kita seret dia dari dalam gua." Ujar Travis pada Changma, orang terpercaya yang di titah oleh Suja.
KAMU SEDANG MEMBACA
04. WHY Seasons 4 | Simpony of Night Flowers [END]
Fanfiction[WHY Seasons 4 "Simpony of Night Flowers"] "Kelopak bunga yang mekar mewangi terhempas ke udara, mengundang lebah untuk mengambil madunya. Rasa sakit menembusnya, hingga melarung dosa yang tidak ada ujung akhirnya."