Chapter 41

330 34 15
                                    

"Jangan kamu bangunkan Nyonyamu yang sedang dilanda cinta

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Jangan kamu bangunkan Nyonyamu yang sedang dilanda cinta. Biarkan dia larut dalam mimpi manis. Agar tak menangis saat menghadapi fakta yang ternyata pahit."
— Nang Minor [Pete Pongsakorn Saengtham]










•••











Sam terlihat sangatlah bosan dan berinisiatif untuk mengambil camilan di dapur, dengan langkah cantiknya yang begitu mungil, pria cantik itu pun membuka lemari dan mengambil kripik kentang, dia telihat sangatlah senang mendapatkan camilannya.

Ibu hamil memang memiliki nafsu makan yang luar biasa.

Namun, terlihat sekali bila hanya perut Sam saja yang membesar dan terlihat mengemaskan. Bahkan tubuh Sam terlihat sangatlah kecil nan mungil, dia terlihat tenggelam ketika memakai kemeja milik suaminya.

Dengan begitu polos pria cantik itu meniknati kripik kentang di tempat tidur, bersadar pada kepala ranjang dengan perut terbuka dan memperlihatkan celana dalamnya. Kali ini dirinya sengaja melakukannya agar bayinya tidak merasa sesak karena terbalut kemeja.

Pintu kamar pun terbuka, iris mata cantik milik Sam melihat kearah prianya yang duduk di meja belajar dekat jendela.

Pria cantik itu sibuk menyemili kripik, kemudian menjilat sisa rasa di jemarinya. Dia menutup toples kripik kentang dan di taruh di atas naskar.

Sayangnya. Ketika Sam ingin beranjak dari ranjang king sizenya. Tiba-tiba saja Venice datang dan mencium lembut perut buncit Sam yang mengandung sang jabang bayi.

"Phi Nic, kenapa tidak membawa buku anatominya?"

Dan Venica hanya mengeleng pelan dan tersenyum.

"Aku akan pinjam Wristband nanti." Jawab Venice.

"Baiklah! Aku buatkan teh hijau dulu, ya?"

Sam beranjak dari ranjang dan meninggalkan suaminya, bahkan pria cantik itu melewati ruang baca dan pintunya terkunci rapat.

Namun pria cantik itu tidak perduli dan pergi ke dapur untuk membuat teh hijau untuk suaminya, karena hari ini Venice harus menyelesaikan tugas kuliah. Setelah selesai membuat teh hijau, pria cantik itu kembali ke kamar.

"Sam, temani Phi menyelesaikan tugas?" Ucap Venice, bahkan pria itu memeluk pinggang milik sang istri. "Biar adek bayi bisa pintar."

"Adik bayi pasti pintar, karena aku yang mengandungnya." Sam tidak mau kalah.

"Baiklah, Nang Sam."

Pria cantik itu duduk di pangkuan suaminya, bahkan dia terlihat seperti orang bodoh ketika melihat mata kuliah suaminya.

Dia mengaku payah. Sam telah mendaftar sebagai mahasiswa model di fakultas seni.

Walaupun Sam anak yang pintar di masa sekolah, tapi tetap saja dia akan kalah dengan suaminya, karena Venice terlahir jenius dan sempurna.

04. WHY Seasons 4 | Simpony of Night Flowers [END]Where stories live. Discover now