Chapter 35

319 45 46
                                    

"Malapetaka kerap datang tidak terduga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Malapetaka kerap datang tidak terduga."
— Nang Minor [Pete Pongsakorn Saengtham]










•••











"Aunty Pete?"

"Ada apa, nak?"

Nang Minor mensejajarkan tubuhnya pada keponakan kecilnya yang manis. Semua orang selalu gemas melihat keceriaan Jinnie yang murah senyum. Bahkan pipi chubby milik Jinnie membuat Nang Minor sangatlah gemas di buatnya.

Kali ini Pete bersiap ingin pergi kerumah sakit untuk menjemput Venice.

"Bolehkan Jinnie ikut kelumah sakit?" Ucap Jinnie polos.

"Tentu saja boleh. Karena hari ini Phi Nic akan pulang kerumah. Tapi sayangnya Phi Sam sudah ada di sana sejak semalam." Dengan patuh Jinnie mengangguk ketika mendengar ucapan Bibinya.

Keduanya pun saling memandang, bahkan jemari Pete sibuk merapikan baju yang di kenakan oleh Jinnie. Hingga akhirnya anak laki-laki itu pun berceletuk.

"Jinnie juga ingin bertemu Mami."

Pete terkejut akan ucapan Jinnie.

"Ah iya, nanti kita juga akan bertemu dengan Mami." Lalu pria cantik itu pun tersenyum manis kearah Jinnie dan mencium lembut pipinya. "...dan sudah lama sekali Aunty tidak berjumpa dengan Mamimu, semoga saja kali ini kita bisa bertemu dengan Mamimu juga. Kamu benar-benar rindu."

Anak laki-laki itu pun mengangguk kearaha Pete. Terlihat sekali bila Jinnie sangatlah merindukan pelukan hangat Ibunya. Hampir 1 tahun dia tidak mendengar kabar Ibunya. Jadi, kali ini sudah waktunya Macau memperlihatkan kebenarannya.

Tanpa sadar interaksi mereka di saksikan oleh Pemimpin Klan Minor. Kaki jenjang Milik Vegas pun mendekati keduanya.

"Pete, ayo."

Nang Minor pun melihat kearah prianya, kemudian mengandeng tangan Jinnie. "Baiklah! Bahkan aku baru saja menyuruh pengasuh untuk menemani si kembar."

Vegas tidak menjawab dan melihat kearah keponakan kecilnya yang memeluk tubuh Pete ketakutan. Sampai saat ini, Jinnie belum bisa dekat dengan Vegas karena auranya. Karena anak laki-laki itu merasa bila Pamannya ini sangatlah menyeramkan.

"Kenapa dia masih melihatku seperti hantu?" Vegas terlihat bingung, sambil menunjuk kearah Jinnie yang bersembunyi di balik kaki Pete, bahkan bocah itu memegang lengan Bibinya.

Kali ini Jinnie tidak bisa berkata apapun, dia benar-benar ketakutan, tatapan Vegas benar-benar menyebalkan.

Pete pun tersenyum dan mengendong tubuh Jinnie ke dalam dekapannya, dia berusaha menenangkannya. "Lihatlah tatapanmu dan caramu bersikap membuat semua anak kecil akan ketakutan?"

04. WHY Seasons 4 | Simpony of Night Flowers [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang