Chapter 43

301 38 46
                                    

"Bahagianya seorang Nyonya itu bukanlah berada di tempat yang mewah, tetapi bahagianya mereka disaat dihargai dan perasaanya dijaga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bahagianya seorang Nyonya itu bukanlah berada di tempat yang mewah, tetapi bahagianya mereka disaat dihargai dan perasaanya dijaga."
— Nang Minor [Pete Pongsakorn Saengtham]










•••











Setiap sebulan sekali keluarga Minor akan melakukan perjamuan.

Pete sibuk mengecek dapur yang begitu banyak pelayan yang menyiapkan makanan dan terdapat satu kepala pork dan satu badan baby pork untuk di sajikan, dia yang mengontrol semuanya.

Beberapa menit yang lalu, pria cantik itu bertemu dengan suami. Ia sedikit mendiami prianya, terlihat sekali bila Pete sangatlah lelah dan dirinya harus berpura-pura baik-baik saja.

Sam membuatkan teh hijau untuk Ibu mertuanya, dia berusaha membuat Ibunya tidak terlalu kelahan.

Iris mata cantik milik Pete pun melihat kearah putranya yang menuruni tangga dengan kemeja hitamnya yang sedikit bercorak. Terlihat sekali seperti Vegas muda.

"Mommy hari ini Phi Macau tidak bisa pulang? Perjamuan biar aku dan Daddy saja yang melakukannya, soal Phi Macau tidak perlu khawatir." Ucap Venice pada Ibunya.

Pete hanya bisa mengangguk, lalu pria cantik itu pun tidak berani melihat wajah anaknya. Tiba-tiba saja rasa canggung menyelimuti dirinya.

"Baiklah. Terima kasih sudah memberitahu tentang Pamanmu pada Mommy, Khun Venice. Lanjutkan tugasmu, karena Mommy tahu kamu sangat sibuk." Ucap Pete serasa canggung.

Kemudian, Venice beringsut pergi. Beberapa pelayan pun mengantarkan hidangan mewah itu ke tempat perjamuan yang berada di halaman keluarga Minor. Disana tempat itu terlihat banyak sekali pengawal yang berjaga dengan senjata di tangannya 24/7 tanpa di lepas.

Bahkan di meja makan mewah itu terdapat botol-botol wine dan alkohol yang di tata dengan rapi. Hidangan pun tersedia dengan begitu megah. Iris mata tajam milik Venice bisa melihat lingkungan keluarganya yang keras dan penuh orang dewasa di sekitarnya.

Venice melihat Amman, Nop, dan Darren yang  bergabung di dalam perjamuan. Dimana anak buah mereka juga ikut bergabung untuk meramaikan suasana.

Akhirnya Tuan muda Minor ikut bergabung tanpa Sam di sisinya. Karena Nyonyanya sedang hamil besar.

Semua orang menyambut kehadiran Venice dan mengewai. Bahkan di kediaman Minor tidak ada jadwal makan sama sekali. Oleh karena itu, Pete menyediakan banyak pelayan untuk membuat hidangan.

"Ayo, makan." Ucap Nop pada anak buahnya.

"Hei, bersulang!" Darren sibuk menikmati alkoholnya.

Venice duduk dengan angkuh di kursinya sambil menikmati wine. Bahkan dia sibuk memotong daging pork yang berada di atas piringnya.

04. WHY Seasons 4 | Simpony of Night Flowers [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang