Chapter 39

287 41 42
                                    

"Kenapa rasanya sakit sekali padahal hanya sekedar ucapan?"— Macau Gun Treerapanyakun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa rasanya sakit sekali padahal hanya sekedar ucapan?"
— Macau Gun Treerapanyakun











•••












Wristband meletakan ponselnya kembali dan mengambil air.

"Aku bilang jangan ikut campur." Ucap Wristband.

"Beanie, dia anak yang baik dan sopan. Bukankah hubungan kalian hampir tidak direstui karena Pol sangatlah membencimu?"

Jemari Wristband pun menuangkan air putih ke dalam jelas milik sepupunya. Bahkan dia mencerna ucapan Venice yang ada benarnya.

"Paman Pol memiliki alasan lain untuk tidak merestuiku tapi kau tidak perlu tahu." Jawab Wristband.

Venice pun meraih gelas di tangan sepupunya. "Kenapa aku tidak boleh tahu?"

"Sepertinya kau harus fokus untuk mencari nafkah untuk keponakanku." Wristband mulai mengubah topik perbicaraan.

"Pemerkosaan? Aku juga melakukan hal itu pada Sam karena kebodohanku?" Ujar Venice.

"Hingga akhirnya Sam hamil." Imbuh Wristband.

"Ya. Aku tahu."

Tak lama kemudian, Wristband mendapatkan notif panggilan dari Beanie. Hal itu membuat Tuan muda Main meninggalkan sepupunya sendirian di dapur.

Venice hanya menghela nafas kesal. Bahkan jemarinya meraih ponsel dan berharap Sam mengubunginya juga tapi nihil.

"Hai. Jangan tertawa. Bagaimana hasilnya hari ini?" Tanya Beanie di dalam video call.

"Hampir berjalan dengan baik. Aku tidak sengaja bertemu Nic di pemakaman." Cerita Wristband pada pujaan hatinya.

Pria berbadan bongsor itu pun tersenyum melihat Beanie. "Kenapa? Apa yang terjadi?"

"Kami mengunjungi Kakek Korn dan Kakek Gun di pemakaman." Ucap Wristband.

Beanie tersenyum. "Kalian pasti banyak sekali berdebat. Bagaimana tanganmu? Bukankah rasanya sedikiri nyeri? Kamu harus makan yang sehat. Aku baca bahwa pisang, bayam, brokoli, dan jeruk bagus untuk patah tulang. Ingat itu. Aku akan ulang lagi pisang, bayam, brokoli..."

Wristband hanya terdiam ketika melihat wajah ayu kekasihnya. Hal itu membuat Beanie terdiam sejenak. "Kau cantik."

"Apa yang kamu katakan barusan?" Tanya Beanie penasaran.

"Aku suka mendengar omelanmu. Teruskan." Titah Wristband.

"Tidak. Sekarang kamu harus istirahat." Bujuk Beanie.

Wristband mengeleng di depan polsennya. "Nanti saja."

"Sekarang. Bye. Aku tutup panggilannya. Aku mencintaimu." Beanie pun membuat pose lucu dan mematikan panggilannya. Hal itu membuat Wristband tersenyum.

04. WHY Seasons 4 | Simpony of Night Flowers [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang