Chapter 34

290 37 44
                                    

"Pada akhirnya, kita hanya bisa menyelahkan diri sendiri

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Pada akhirnya, kita hanya bisa menyelahkan diri sendiri."
— Kinn Anakinn Treerapanyakun










•••











"Jujurlah pada Ibumu ini. Kamu sering pergi ke rumah sakit menemui Khun Wristband, kan?"

Beanie. Dia pun melihat kearah Ibunya yang tiba-tiba saja melontarkan pertanyaan itu pada dirinya. Bahkan kali ini dia tidak bisa berbohong.

Tetapi kenyataannya, kisah cintanya dengan Wristband sudah di setujui oleh kedua belah pihak keluarga. Hanya saja, waktu yang belum tepat untuk menyatuhkannya menjadi sepasang suami istri.

Beanie tidak bisa berbohong kepala Ibunya lagi saat ini.

"Bagaimana Ibu tahu?" Beanie terkejut.

Mata tajam Arm pun melihat kearah putra kecilnya, terlihat sekali bila pria cantik itu kesal karena anaknya berbohong soal Wristband yang sedang di rawat di rumah sakit.

"Ibu ini kamu anggap apa?" Terlihat sekali bila Arm sangatlah kesal. "Kamu tidak memberi tahuku soal kecelakaan yang menimpa calon menantuku?"

"Tentu saja tidak. Aku hanya tidak ingin membuat Ibu khawatir." Jawab Beanie dan tersenyum manis kearah Ibunya. "Sekarang Phi Wristband sudah mendingan. Bahkan cedera kakinya sudah mulai pulih."

"Kenapa tidak memberitahukan semuanya dari awal?" Tanya Arm pada putranya.

Mata Beanie pun membulat. "Lalu, bagaimana bisa Ibu tahu aku sering bolak-balik rumah sakit?"

"Tentu saja dari Khun Tankhun." Jawab Arm sambil mengaduk sup Tom chuet yang dibuat dengan sayuran, seperti kol Cina, wortel, dan buncis.

Iris mata cantik milik Beanie pun melihat panci berisi hidangan Ibunya. "Wah.. baguslah. Ibu butuh bantuan? Lalu, dimana Ayah sekarang?"

"Masukan bakso, mie gelas, potongan tahu lembut, rumput laut, dan jamur ke dalam panci." Titah Arm pada putra kecilnya.

"Baiklah." Beanie pun memasukan kondimen lainnya ke dalam hidangan Ibunya.

Arm terlihat memotong seledri dan daun bawang. "Ayahmu, dia berangkat lebih awal untuk menghadiri meeting."

"Bagaimana dengan bekal?" Tanya Beanie penasaran.

"Tenang saja. Ibu sudah membekali Ayahmu Khao pad udang kesukaannya." Jawab Arm santai.

Kali ini Beanie hanya ber 'o' ria. Kemudian, dirinya teringat sesuatu yang terasa sangatlah menjanggal. Bahkan sudah lama Beanie memendamnya.

Iris mata rusa itu pun melihat Ibunya yang memasukan berbagai jenis bumbu ke dalam masakan dan Beanie berceletuk. Hal itu dia tahu kalau pertanyaannya sedikit menyinggung.

04. WHY Seasons 4 | Simpony of Night Flowers [END]Where stories live. Discover now