Chapter 62

278 32 10
                                    

"Ibuku selalu memberitahuku untuk tersenyum dan memasang wajah bahagia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ibuku selalu memberitahuku untuk tersenyum dan memasang wajah bahagia. Ia berkata aku ada untuk menyebarkan kebahagiaan dan tawa."
— Venice Kornwit Treerapanyakun










•••










Sore itu, kaki jenjang milik Venice berjalan memyusuri lorong ruang jagal. Dua pengawal pun membuka pintu untuk sang Tuan muda. Disana semua orang menunduk hormat, kaki jenjang Venice berjalan mendekati mayat Darren.

Di dalam lubuk hati Venice berduka ketika melihat orang terpercayanya telah tewas di tangan musuh.

"Kau sudah melayaniku dengan baik selama 10 tahun lebih." Ujar Venice.

"Kami akan cari Suja untuk menangkapnya." Ucap salah satu pengawal.

Venice bersmirk. "Kau tahu dimana dia? Tunggu saja. Dia akan mati di tanganku." Mata tajam milik Venice terlihat mengerikan. "Tujuan hidupnya... adalah Klan Minor."

Pria picik itu pun pergi ke ruang kerjanya, dengan santai pria itu menghisap rokoknya. Lalu membuka laci dan mendapati riwayat hidup Suja dan Travis. Venice pun nyalahkan korek dan membakar foto milik Suja. Jemari tangan Venice pun menaruh abu foto itu di atas asbak.

Disisi lain, Suja pergi ke tempat peristirahatan terakhir sang kakak. Dia terdiam ketika melihat nama Safe Wayar Sangngern.

Jemari Suja pun membuka lemari makam. Lalu dia hanya mendapati dua guci abu berwarna putih.

"Phi, Maafkan aku. Aku tak tahu bagaimana Phi hidup. Jika aku tahu, aku pasti akan membantumu. Aku akan membawakan kepalamu dengan hormat. Phi semua balas dendammu akan aku balaskan. Kini, aku tahu perasaanmu. Aku merindukanmu, Phi Safe." Ucap Suja sedih.

Di markas Klan Sangngern, kondisi Sam terlihat buruk dan kacau. Changma berusaha melontarkan sebuah pertanyaan pada Sam.

"Kenapa kau hanya diam saja ketika aku memberikan pertanyaan padamu?" Tanya Changma pada Sam yang hanya membisu.

"Aku tidak mau berbicara dengan bajingan-bajingan seperti kalian." Jawab Sam penuh dendam.

Kali ini, Travis telah mengawasi Sam di luar ruang penyiksaan. Tatapan tajam Travis membuat semua orang ingin menusuknya.

Changma tertawa mengejek. "Begitukah? Baiklah, jawab pertanyaanku dengan baik jalang. Kenapa kau begitu angkuh?"

Sam hanya melihat keatah meja. "Aku di ajarkan untuk tidak menanggapi, orang kurang ajar.

Tanpa membuang waktu, Changma menjambak suarai coklat milik Sam. Pria cantik itu menahan rasa pusing di kepalanya.

"Jalang sialan, apa kau ingin bermain-main denganku?" Jambakan itu semakin kuat hingga Sam memilih memejamkan matanya. "Kau memang jalang yang sangatlah angkuh. Lihatlah ini. Aku bisa membuat bayimu mati dengan seketika." Ujar Changma dan menoyok kepala Sam.

04. WHY Seasons 4 | Simpony of Night Flowers [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang