Chapter 20

431 46 25
                                    

"Matilah kamu sebelum mati

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Matilah kamu sebelum mati."








•••









Hujan terus turun selama seharian.

Bahkan menimbulkan hawa menjadi dingin, tetapi hujan benar-benar tidak berhenti mengguyur pulau Koh Mook sejak sore tadi. Iris mata tajam milik Wristband melihat kearah kekasihnya.

"Uhm... udaranya sangatlah dingin."

Wristband menyandarkan tubuhnya pada kepala ranjang, mengelus lembut surai kekasihnya yang meringkuk di samping tubuhnya. Kali ini Beanie, dia tampak membutuhkan kehangatan dari prianya yang begitu ia cintai setelah sang Ayah.

Jemari kekar milik Wristband menyentuh lembut pipi chubby milik kekasihnya. Hal itu membuat Beanie merasa nyaman. Sebuah kecupan manis mendarah di kening milik si cantik yang terlihat begitu polos nan manja.

"Aku akan menaikan suhunya." Tuan muda Main membawa Beanie kedalam dekapannya.

"Tidak perlu karena ini sudah hangat, Phi." Ucap Beanie.

Si cantik semakin manja, bahkan dia memperlihatkan wajah polosnya. Iris matanya pun melihat kearah Wristband yang sibuk memandangnya.

"Beanie." Wristband memanggil nama kekasih cantiknya dengan suara dalamnya yang khas. "Maaf, aku selalu membuatmu merasa gelisah."

"Bisakah Phi menyelesaikan hukuman ini, setelah itu kita akan kembali ke Bangkok." Sahut Beanie yang tiba-tiba saja kepikiran dengan ide konyol prianya yang ingin melanggar tradisi.

"Aku tidak bisa terus berada di tempat pengasingan dan sudah waktunya aku menepati janjiku pada Ayahmu, Sayang." Wristband mulai keras kepala, tetapi pria cantik itu berusaha melarangnya.

Tubuh bongsor milik Wristband pun beranjak dari ranjang, entah apa yang sedang di pikirkan oleh pria licik itu, kemudian Beanie menyusul prianya yang berdiri di depan pintu balkon. "Jangan melanggar tradisi, akan terasa menyedihkan bila Phi mendapatkan hukuman yang berakibat fatal nantinya, Phi?"

"Bila seperti itu?" Wristband segera membawa tubuh Beanie kedalam dekapannya. "Kau harus menjadi tempatku untuk pulang?"

"Phi Wristband!" Jemari lentik milik Beanie mengelus surai kelam milik prianya. Rasa ini terasa begitu hangat dan sangatlah nyaman.

"Ehm, apa? Kau ingin membuat anak bersamaku, kita akan mulai bila kau sudah bersedia, Sayang?" Mata cantik milik Beanie membulat ketika mendengar ucapan prianya. "Bahkan cuacanya sangatlah mendukung, bukan?" Terlihat sekali bila Beanie sedang kesal.

"Mesum!" Ucap Beanie pada prianya.

Sebenarnya Wristband hanya ingin mengoda kekasihnya, tapi menurut Beanie lelucon itu tidaklah lucu sama sekali untuk di terapkan di dalam situasi seperti ini. Wristband pun menyentuh pipi chubby milik kekasihnya dengan gemas.

04. WHY Seasons 4 | Simpony of Night Flowers [END]Where stories live. Discover now