CHAPTER 49 : WE'RE KNIGHTRESS

1.4K 118 0
                                    


Aila dan Alia berdiri menumpukan kuasa mereka,Alisa memerhatikan sahaja di hadapan mereka. Ikhwan pula sambil menyilangkan tangannya,memandang ke arah mereka bertiga dengan pandangan serius.

"Tumpukan perhatian..." ujar Alisa dengan nada lembut,namun jelas kedengaran ketegasannya.

Aila dan Alia mengangguk faham lalu mata dipejamkan,mereka berdua datang kepada Ikhwan pada mulanya untuk belajar synchronized dengan Spirit Beast masing-masing. Namun Ikhwan pula mencadangkan Alisa yang mengajar mereka berdua.

Aila menarik nafas perlahan-lahan kemudian aura berwarna putih muncul menyelubungi tubuhnya,Alisa dan Ikhwan tersenyum tidak lama lepas itu Alia turut mengeluarkan aura merahnya menyelubungi tubuh Alia.

"Haaaa...." ujar Alia kemudian angin kuat di sekeliling,Alisa terkejut kemudian tersenyum.

Alia dan Spirit Beast miliknya yang bernama Ruby adalah jenis Phoenix,mereka berdua sudah mengatur asimilasi kuasa mereka. Kuasa mereka semakin lama semakin meningkat,mujur Ikhwan memasang pelindung menghalang kuasa mereka disedari oleh sesiapa.

"Bagus Alia..sync sekarang!" arah Alisa dan Alia membuka matanya.

"Ruby!!..." jerit Alia.

"Ya...Alia! Mari mulakan sekarang!..." balas Ruby,Spirit Beast Phoenix Alia.

Alia terus melakukan asimilasi kuasa dengan Spirit Beast miliknya,kemudian kuasa yang kuat dirasai dan Ikhwan tersenyum sinis. Rambut merah Alia berubah sedikit,di hujung rambutnya ditambah keemasan.

Kini giliran Aila pula dan dia menumpukan kuasanya,sedikit demi sedikit rambutnya berubah keputihan campur perak sedikit. Angin meniup kencang sebaik dia mengaktifkan kuasanya,membuatkan Alia terkejut dengan keadaan itu.

"Good...jadi kamu berdua..." kata Alisa tersenyum.

"Huh?..." Dua gadis itu memandangnya serentak.

"Serang saya...." kata Alisa lagi dan Aila serta Alia terkejut.

"Betul ke ni? Tapi...." Aila teragak-agak.

"Yeah...dua lawan satu...ia macam..." ujar Alia pula.

"Don't worry....you guys will never hit me..." ujar Alisa selamba sambil tersenyum.

"Amboi...." Ikhwan bersiul dengan sindiran pedas Alisa kepada dua orang gadis itu.

Kata-kata Alisa membuatkan Aila dan Alia bengang,kemudian mereka berdua meningkatkan kekuatan masing-masing dan meluru ke arah Alisa yang tersenyum ceria. Aila menumpukan pada bahagian kaki manakala Alia bahagian atas pula,melihat serangan yang hampir ke arahnya hanya senyum sahaja reaksi Alisa.

Alisa membuka matanya dan mengelak kedua serangan itu dengan mudah,Aila dan Alia terseret jauh kerana serangan mereka dapat dielak dengan mudah oleh Alisa. Alia hanya mampu tergamam melihat tindakan pantas Alisa,Aila dengan pantas sudah berada di belakang Alisa dan bersiap sedia ingin menyerang.

"Kak Aila?..." Alia terkejut.

"Waa...pantas.." puji Alisa menyedari kehadiran Aila.

Alisa bagaikan menari balet mengelak hayunan pedang oleh Aila,dia menggunakan ais pada lantai untuk meluncurkan dengan lancar. Alia pula melompat ke udara dan tangannya membara,Alisa hanya tersenyum menunggu serangan Alia itu.

"FLAME DROP!!..."

BOOOMMM!!!

ZUOOSSH..!!!

Habuk terhasil akibat serangan daripada Alia,Aila hanya sekadar menunggu untuk mengetahui keputusan. Tidak lama kemudian Alia keluar melompat dan mendarat di sebelah Aila.air mukanya menunjukkan dia sudah memberikan apa yang dia mampu lakukan.

"Did we get her...?" soal Aila.

"No..." ujar Ikhwan sendirian.

"Huh?" Aila dan Alia merasai satu tekanan kuasa,habuk yang berkepul tebal hilang sebaik Alisa mengibaskan tangannya.

Aila terkejut manakala Alia mengetap gigi dan Alisa pula berdiri tenang,tanpa sebarang calar dan Ikhwan hanya tersengih sahaja melihat keadaan ketika itu.

"For real?..." soal Alia mendesah.

"Nak teruskan atau hentikan?" soal Alisa.

Aila dan Alia tidak menjawab namun mereka meningkatkan kekuatan masing-masing sekali lagi,dengan sekelip mata mereka terus bergerak pantas dan itu mengejutkan Alisa. Suasana menjadi sunyi sepi dan Alisa hanya berdiri tenang,tanpa riak air muka yang risau tidak terdetik sekali pun.

"Haa...." Alisa menghela nafas rendah,pedangnya diseru.

"Hah!!..." Alia muncul dengan tiba-tiba dan merempuh Alisa.

TANGGGG!!!!

"Heh...huh?" Alia yang mula tersenyum terhenti,apabila serangan dia berjaya ditahan kemas oleh Alisa.

Pada masa itu Aila muncul dari belakang Alisa untuk melakukan serangan hendap,Alia sudah mula tersenyum semula namun tidak lama kerana Alisa tersenyum ceria dan terus hilang dalam pandangan matanya.

"Alia! Tepi!..." Aila yang menyedari tindakan Alisa tidak mampu menghentikan kemaraannya.

"Ouh...habis la..." keluh Alia melihat Aila yang sudah hampir ke arahnya.

BOOOKKKK!!!!!

Dua gadis itu tercampak dan berguling beberapa kali,mujur mereka berdua tidak apa-apa dan Alia menggelengkan kepalanya kerana sakit akibat terhentak dengan kepala Aila.

"Oups!... Harap saya tidak melebih..." kata Alisa sambil menekup mulut dengan sebelah tangan,dan muncul di sebelah Ikhwan.

"Sure you did..honey..." ujar Ikhwan pula sambil menyilangkan tangannya.

"Hehehe...tapi mereka boleh belajar dengan pantas..." kata Alisa melihat Alia membantu Aila bangun.

"Yeah...tapi abang tak berapa sarankan sangat..." ujar Ikhwan tersenyum kelat.

"Abang...." Alisa menoleh ke arahnya.

"Abang tak nak mereka terlibat dalam pertempuran..mereka bukan senjata hidup..." ujar Ikhwan mukanya menunjukkan riak sedih sedikit.

"Abang...." Alisa memegang tangan Ikhwan.

"Alisa...." Ikhwan merenung anak mata kebiruan isterinya itu.

"Abang jangan lupa kami bukan senjata..kami adalah srikandi..." jelas Alisa dan Ikhwan terkejut,kemudian ketawa kecil sambil mengusap pipi isterinya.

"Yeah...abang tahu tu..."

TALE OF YOUNG PRINCE : SECOND TRIAL (C)™Where stories live. Discover now