Lembar Ke-16 : Bekerja

2.8K 90 3
                                    

''Assalamualaikum, Herio-nya Aa' yang tersayang!''

''Waalaikumsalam, Aa' Iyan yang tersanjung!"

Aku dan Aa' Iyan saling mengucap salam lewat piranti telepon seluler.

''Kok dari tadi Aa' kirim BBM cuma ceklis doang sih, Rio ... memang BBM kamu lagi tidak aktif, ya?''

''Oh ... iya Aa', sorry ... data connection-nya lupa di-ON-in lagi, semalam aku sengaja OFF-in!"

''Oh ... pantesan, terus sekarang lagi apa Herio-nya Aa'?''

''Lagi siap-siap mau berangkat gawe, Aa' ...."

''Ohh ... udah mandi? Udah rapi?Udah wangi? Udah ganteng? Udah sarapan belum?''

''Aa' ... satu-satu dong, tanya-nya, jangan membrondong begitu, aku jadi susah nih mau jawab yang mana dulu!''

''Hehehe ... ya sudah jawab aja yang kamu bisa!'' Terdengar suara Aa' Iyan tertawa.

''Hmmm ... Herio sudah melakukan semua Aa' ... tinggal berangkat aja!"

''Jadi, kamu udah sarapan?''

''Udah dong!''

''Sarapan apa?''

''Secangkir mocca coffee dan sepotong roti gandum!''

''Wow ... mantap!''

''He he he ....'' Aku dan Aa' Iyan tertawa bersama.

''Aa' sendiri, udah sarapankah?''

''Udah ... tadi makan nasi uduk di jalan."

''Nasi uduk semur jengkol ya, A' ....''

''Ya, sambil duduk pegangan kontol. Hahaha ...."

''Iiihh ... jorok! Pegangan botol kelees Aa' ... pagi-pagi udah piktor, ah ....''

'''Kan Herio yang mancing Aa' ....''

''Hehehehe ... terus salah Herio gitu? Atau salah temen-temen Herio?"

''Hahaha ... AADC kaleee!"

Ha ha ha ... aku dan Aa' Iyan ngakak di telepon, seperti orang gila saja.

''Herio ....''

''Ya, ada apa A'?"

''Nanti, pas Hari Raya Idul Adha, kamu libur gak?''

''Kayaknya sih libur, A' ... kenapa gitu?''

''Kalau kamu libur Aa' pengen ajak kamu main ke rumah Aa' ... nanti Lebaran Qurban di rumah Aa' ... gimana? Kamu mau?''

''Wah ... yang benar A', aku pasti mau ... mau ... mau ... mau banget, Aa'!'' Aku jadi exited banget.

''Ya udah ... nanti H-1 Aa' hubungi kamu lagi ya ... untuk memastiin!''

''Oke Aa'!''

''Ya udah kamu berangkat gih, hati-hati dijalan!''

''Siap Aa'!''

''Mmmuachhh ... Aa' sayang sama Herio!''

''Herio juga sayang sama Aa' ...''

''Wassalamualaikum!''

''Wa'alaikumusalam!''

Tut ... tut ... tut ... panggilan telepon berakhir.

Yess! ... Aku mengepalkan tanganku, aku sangat senang sekali karena Aa' Iyan mengajakku main ke rumahnya saat lebaran Idul Adha nanti. Aku senang, karena itu berarti aku ada acara saat hari raya qurban tahun ini. Aku tidak akan merasa BeTe dan galau seperti lebaran Idul Adha sebelum-sebelumnya.

Aku keluar dari kamar kost-ku, aku mengunci pintunya dan segera berjingkat menuju tempat kerjaku. Tempat kerjaku tidak jauh dari tempat kost-ku, jadi aku cukup jalan kaki untuk menuju ke sana. Tak perlu memakan waktu yang lama, cukup menghabiskan waktu 10 menit aku sudah tiba di bangunan yang menjadi wadahku untuk mengais rejeki. Bangunan sederhana yang didominasi warna putih ini memasang neon box tepat di depan pintu masuk yang bertuliskan 'Restoran Kampoeng Bebek'. Di situ aku bekerja sebagai server, gajinya tidak seberapa namun cukup buat memenuhi kebutuhan hidupku dan bisa membantu orang-orang yang aku sayangi.

Dengan langkah yang semangat aku memasuki ruang bangunan ini dan disambut oleh teman-teman kerjaku yang sudah lebih dulu tiba di sana. Bekerja di sebuah Restoran ada prinsip dasar yang selalu aku pegang, yaitu prisip 5S.

Apa itu 5S? 5S adalah singkatan dari Senyum, Salam, Sapa, Sopan, dan Santun. Dan prinsip ini juga bisa kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari kita untuk menjalin sebuah hubungan sosial yang lebih baik dan lebih bermakna. Well ... selamat bekerja dan sukses selalu!

Tinta Putih Di Lembar HitamWhere stories live. Discover now