Lembar 104 : Sexy

1.5K 51 0
                                    

Pagi tiba dengan cerahnya. Ini adalah pagi pertama aku berada di kost-an yang baru. Cahaya matahari ternyata sangat cukup memberikan penerangan di kamarku. Sengatannya juga berhasil meenyentilku hingga aku terjaga dari tidur manisku. Aku bangkit dari tempat pembaringanku, lalu membuka gorden jendela kamarku, tak ku sangka dari balik jendela ini, aku bisa menyaksikan dengan jelas pemandangan di luar kamarku. Dari jendela ini pula aku bisa memperhatikan Sofiano yang baru keluar dari kamarnya.

Tubuh laki-laki itu nampak basah dan dia hanya mengenakan handuk yang membelit di area pinggangnya untuk menutupi tubuh bagian bawahnya. Sofiano sepertinya baru selesai mandi. Tubuhnya yang setengah telanjang terlihat begitu sexy dan menggemaskan. Dadanya bidang dan penuh dengan bulu-bulu halus yang menghiasinya. Perutnya rata dan membentuk garis kotak-kotak seperti roti sobek. Aku terus memperhatikan kemolekan tubuh Sofiano, terutama bagian tubuh yang tertutup handuk, di area selangkangannya itu nampak lebih menonjol membentuk gundukan seperti ada sebuah benda yang mengganjal besar dan kokoh. Aku yakin dedek imut Sofiano dalam keadaan ngaceng sehingga benda itu nampak lebih menonjol di balik kain handuk yang membelitnya.

 Aku yakin dedek imut Sofiano dalam keadaan ngaceng sehingga benda itu nampak lebih menonjol di balik kain handuk yang membelitnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ahhh ... aku jadi melotot, ketika Sofiano mengangkat kedua tangannya ke atas dan membuat gerakan stretching sehingga bulu-bulu ketiaknya terekspose dengan gamblang dan jelas terpampang di kedua kelopak mataku. Rambut di kedua ketiaknya nampak lebat dan menggoda. Duh ... rasanya pengen menjilatinya ... hormon homoseksualitasku mendadak melonjak tajam ... adrenalinku meningkat, jantungku serentak berdetak lebih kencang bersama dengan rasa konak di dedek imutku yang kian berontak tak terkendali di balik celana boxer-ku.

Hmmm ... pagi-pagi begini, Sofiano sudah membuatku jadi horny. Dasar otak homo ... tak bisa menahan diri bila melihat tubuh pria jantan yang shirtless memamerkan bentuk tubuhnya yang sangat atletis itu.

Aku segera memalingkan mukaku, aku mengambil segelas air lalu meminumnya untuk menenangkan diriku. Setelah agak tenang, aku tidak berani lagi mengintip laki-laki itu. Aku lebih baik ke kamar mandi dan membersihkan tubuhku dengan guyuran air yang sejuk agar otak dan pikiranku bisa kembali fresh dan bersih.

Usai mandi aku langsung berpakaian dan berdandan rapi. Lantas, aku memanaskan air untuk membuat secangkir kopi. Aku juga menyiapkan sepotong roti gandum yang aku olesi dengan selai kacang yang gurih dan taburan meses rasa coklat. Oke ... ini adalah menu sarapanku untuk mengganjal perutku sebagai modal energi untuk menghadapi aktivitasku hingga siang hari nanti.

Well ... air yang aku masak dengan menggunakan rice cooker sudah panas, langsung saja aku menyeduh kopi rasa mocca kesukaanku. Aku menikmati paduan rasa pahit, gurih dan manisnya di kopi ini seperti aku menikmati perjalanan hidupku. Yups ... filosofi kopi ini memang memiliki makna yang cukup dalam dan bisa kita terapkan dalam kehidupan kita sehari-hari. Karena hidup itu banyak rasa. .. perpaduan getir dan manisnya senantiasa kita hadapi secara beriringan ... dan agar kita dapat menikmati rasa gurihnya, hal yang harus kita lakukan adalah bersyukur ... karena dengan bersyukur, apapun rasa dalam perjalanan kehidupan kita ini akan berasa jadi lebih nikmat.

Selesai bersarapan yang alakadarnya dan benar-benar anak kost banget, aku pun bersiap-siap untuk berangkat menuju ke kantorku. Saat aku menutup dan mengunci kamar kost-ku, mataku melirik ke arah sebelah kamarku. Dan ketika itu aku melihat Sofiano yang sudah mengenakan lengkap seragam security-nya. Dia sedang berhadapan dengan istrinya yang berdiri tepat di depannya. Lalu, tanpa ragu laki-laki berwajah manis itu mencium kening istrinya, kemudian cipika-cipiki dan terakhir mengecup lembut bibirnya. So sweet sekali ... aku jadi makin iri melihat kedekatan dan keharmonisan mereka berdua. Rasanya pengen cepat-cepat nikah dan memiliki istri seperti Mbak Lastri, karena selain cantik, perempuan itu juga mandiri dan pekerja keras. Sungguh, Mbak Lastri itu wanita idaman setiap pria. Dan Sofiano adalah pria beruntung yang bisa memperistri Mbak Lastri.

 Dan Sofiano adalah pria beruntung yang bisa memperistri Mbak Lastri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tinta Putih Di Lembar HitamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang