Lembar Ke-44 : After Sex

3.3K 80 6
                                    


Aldi menarik wajahku, dia mencium bibirku kembali sambil meraih batang dedek imutku dan mengocok-ngocoknya naik-turun seperti gerakan mengurut tapi dengan cengkraman yang kuat bagai mencekik leher seekor ular. Aku hanya menggeliat menggetarkan sekujur tubuhku menikmati setiap detik demi detik yang terasa menegangkan dengan impuls-impuls syaraf yang sarat kejutan-kejutan nikmat. Ough ... aku makin bergidik, terasa geli-geli yang mengasikan ketika Aldi kembali memasukan dedek kecilku ke dalam rongga mulutnya, dia mengulum benda tumpul itu dan menghisapnya kuat-kuat, dia beberapa kali menyedot isi kantong buah pelirku hingga aku merasa seperti disengat lebah, cenat-cenut namun bikin ketagihan.

Acchhh ... Aldi terus memompa organ vitalku hingga benda ini mengembang pada posisi paling maksimal, dedek imutku berkedut-kedut hebat, tubuhku jadi mengejan, dan aku merasa ini telah tiba saatnya aku untuk berejakulasi.

 Aldi terus memompa organ vitalku hingga benda ini mengembang pada posisi paling maksimal, dedek imutku berkedut-kedut hebat, tubuhku jadi mengejan, dan aku merasa ini telah tiba saatnya aku untuk berejakulasi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

''Aaackkkh ... aku mau keluar ... aku mau keluar ... Aackhhh ...'' erangku memberikan sinyal kepada Aldi, namun sepertinya Aldi tidak mempedulikan ocehanku, dia tetap bersemangat menyeruput kepala kontolku hingga Crooot ... Crooot ... Crooot ... larva putihku tumpah di dalam mulut Aldi. Gila ... tanpa segan Aldi menelan habis cairan kenikmatan itu hingga tak bersisa setetes pun, bahkan dia masih menjilat-jilati ujung dedek imutku mengharapkan sisa-sisa semburanku, aku menarik dedek imutku karena aku sudah merasa ngilu.

Oough ... ahhh ... tubuhku terasa lemas sekali, aku lunglai dan tak berdaya di atas kasur.

Sementara itu Aldi mengambil botol mineral dan meminum airnya, dia nampak berkumur-kumur sebelum menelan air botolan tersebut. Kemudian dia mendekati aku dan mengusap-usap rambutku.

''Terima kasih, Bro ...'' ujarnya sambil meraih celana dalamnya dan segera memakainya. Aldi buru-buru mengenakan semua pakaiannya, padahal aku sendiri masih tergeletak dan masih membiarkan tubuh bugilku terbuka.

''Kamu partner sex yang hot,  Herio ... aku suka! ... Next Time aku ingin mengulanginya bersamamu. Hehehe ...'' seloroh Aldi dengan senyum kepuasan. Lalu dia melemparkan pakaianku dan menyuruhku untuk memakainya, namun aku hanya menyelimuti tubuhku dengan kain sprei saja.

''Herio ... sorry ya ... aku tidak bisa berlama-lama disini ... aku cabut dulu ... soalnya aku masih ada urusan ... pokoknya thanks atas apa yang kamu berikan malam ini kepadaku ... ku puas, aku suka ... dan ku harap kamu juga demikian ...'' kata Aldi lagi sambil meraih kunci motornya yang dia letakan di atas meja.

''Ya, Aldi ... sama-sama!'' balasku dengan nada malas.

Kemudian, Aldi membuka pintu kamarku dan bergegas meninggalkan aku yang masih terbengong menatap bayangannya. Aku tidak percaya kalau aku telah berbuat mesum dengan orang yang baru aku kenal lewat media sosial special kaum pelangi. Aku juga tidak bisa habis berpikir, bagaimana aku melakukan semua itu tanpa adanya cinta, walaupun aku suka dengan fisik Aldi tapi aku tidak menyimpan sedikit  pun rasa di hatku. Apakah aku menyesal? Aku tidak tahu. Service sex yang diberikan Aldi memang memberikan kesan tersendiri, dia mempunyai cara sendiri untuk dapat memuaskan pasangan seksualnya. Aku berharap aku tidak akan jatuh pada pelukannya lagi, aku takut ... aku akan jatuh cinta kepadanya, sedangkan cintaku ini pasti akan diabaikannya, karena dalam dirinya tak pernah ada kata cinta. Dia hanya mengerti dengan Fun, Fun dan Fun ... dan itu sangat bertentangan dengan prinsipku.

Aku bangkit dari tempat tidurku, lalu aku mengambil sebuah handuk dan membelitkannya ke pinggulku. Aku masuk ke kamar mandi untuk membersihkan tubuh dan pikiranku. Aku merasa kotor dan tidak memiliki harga diri, aku bagai orang yang tak memiliki pendirian dan mudah ditaklukan oleh sesuatu yang disebut nafsu.

Tinta Putih Di Lembar HitamWhere stories live. Discover now