A(r)ttractive V

1.9K 304 115
                                    


Felix tidak pernah menyangka jika ia akan dihadapkan dengan sebuah kejutan yang luar biasa di hidupnya. Ia kira orangtuanya hanya sebatas memberinya izin untuk melakukan apapun yang ia inginkan, termasuk menjadi seorang penyuka sesama jenis. Namun ia tidak menyangka jika orangtuanya juga sudah mempersiapkan seorang laki-laki tampan untuk menjadi pasangannya. Ini luar biasa kan?

"Felix?"

Felix masih terdiam setelah Changbin berbisik di telinganya. Pemuda manis itu merasa terkejut namun juga seakan tak percaya dengan apa yang didengarnya. Felix lantas menatap Changbin kemudian menarik tangan pemuda itu untuk menyentuh pipinya.

"Cubit aku," ucap Felix dengan ekspresi yang terlihat belum percaya membuat Changbin menuruti permintaan pemuda manis itu dengan mencubit pipi Felix cukup kencang.

"Ini sakit, aku tidak bermimpi."

Changbin tersenyum geli kemudian pemuda itu beralih mengusap pelan pipi Felix yang baru saja dicubitnya. Sangat manis, mereka bahkan sudah terlihat seperti sepasang kekasih sekarang.

"Kau memang tidak bermimpi, jadi apa kau menerimaku sebagai pendampingmu?" Tanya Changbin masih dengan tangan yang mengusap pelan pipi Felix.

Felix rasanya ingin berteriak bahagia namun ia masih cukup tau malu dengan tidak ingin menambah daftar sikap memalukan yang ia lakukan di depan Changbin. Kan gengsi, nanti sebelum mereka resmi di atas altar Changbin sudah kabur duluan karena sikap Felix yang memalukan. Ya, kira-kira begitu isi pikiran Felix.

"Tunggu, kau tidak bercanda kan?" Tanya Felix mencoba sok jual mahal meskipun ia ingin segera mengangguk dengan kencang menerima Changbin.

Changbin tersenyum sekali lagi dan itu membuat Felix yang melihatnya jadi merona karena senyum laki-laki di hadapannya itu sangat menawan. Ia jadi merasa sudah melakukan banyak kebaikan di kehidupan sebelumnya sehingga kini ia bisa mendapatkan seorang pasangan yang begitu tampan sesuai keinginannya.

"Selama sebulan aku tidak menghubungimu sebenarnya aku bukan hanya sibuk dengan pekerjaan, melainkan aku juga kembali mengunjungi orangtuamu atas permintaan mereka. Kami banyak membahas tentangmu dan aku memberanikan diri meminta izin untuk menjagamu, namun di luar dugaan mereka memang mengundangku untuk menitipkanmu padaku. Jadi, kelanjutannya tergantung pada jawabanmu."

"Apa kita akan menikah?" Tanya Felix dengan polosnya dan mata yang berbinar.

"Tentu jika itu yang kau mau."

"Jadi jika aku tidak mau menikah kau tidak akan membujukku?"

Felix sudah siap merajuk namun tidak jadi karena Changbin membuatnya mendadak gugup dengan ucapan pemuda itu.

"Bukan itu maksudku. Aku hanya tidak ingin memaksa ketika kau belum siap untuk menikah, jadi semua keputusan ada padamu. Kalaupun kau belum mau menikah juga aku akan tetap menjagamu sebagai seorang kekasih. Ah, itu juga jika kau menerimaku," ucap Changbin sembari mengusap tengkuknya dengan gugup.

Felix menahan senyum bahagianya kemudian dengan malu-malu pemuda manis itu mengangguk lucu sembari memainkan jarinya.

"Aku mau," ucap Felix dengan pelan.

"Um.. Mau yang mana?" Tanya Changbin memastikan.

"Menikah. Ayo kita menikah," ucap Felix yang kembali dengan mode tidak tau malunya sembari mengalungkan tangan di leher Changbin yang terlihat agak terkejut dengan pergerakan Felix.

"Kau benar-benar tidak bisa diprediksi. Meski begitu, aku tetap jatuh cinta padamu," ucap Changbin yang kemudian mendekat untuk kembali mencium Felix dengan perasaan bahagia yang membuncah di hatinya.

Three Words 3 [ChangLix] Where stories live. Discover now