Arctic III

2.3K 401 213
                                    

Song recommendation
Kodaline - High Hopes




Felix bukanlah seseorang yang mudah menyerah. Ia akan selalu bersemangat meski langkahnya terseok ketika mencoba baik-baik saja. Hatinya sakit, tapi apa gunanya terus diam dan meratapi nasib? Bukankan akan lebih baik jika ia berusaha merelakan yang sudah terjadi dan bersikap seakan tak pernah merasakan sakit hati? Atau ia sudah salah mengambil keputusan?

"Paman lihat!"

Akhir pekan terasa menyenangkan ketika pagi hari Changbin mendengar teriakan Felix seperti biasa. Anak manis itu sudah duduk manis di sofa apartemen Changbin sembari membawa kotak mencurigakan di tangannya. Changbin was-was takut Felix akan kembali menjahilinya seperti yang pernah anak manis itu lakukan, tapi ia merasa heran ketika Felix membuka kotaknya dan terlihat manik-manik berwarna warni disana.

"Itu apa?"

"Aku meminjamnya dari bunda, ini semua bahan yang digunakan untuk membuat gelang."

"Lalu?"

"Aku ingin membuat sesuatu untuk paman."

Tangan kecil Felix mulai bergerak untuk membuat sebuah gelang dari manik berwarna-warni, Changbin yang tertarik pun segera duduk di samping Felix dan memperhatikan anak manis tetangganya yang sedang serius membuat gelang. Changbin tak pernah bosan menatap wajah manis Felix, terlebih ketika anak manis itu sedang serius, ekspresinya sangat menggemaskan dengan kening yang sesekali mengerut ketika menghadapi kesulitan.

"Butuh bantuan?" Tanya Changbin yang melihat Felix masih kebingungan.

Felix menggeleng kencang dan membentuk huruf X dengan dua tangannya kemudian kembali sibuk pada gelangnya.

"Ini tidak akan spesial kalau paman ikut membantu."

"Bukannya akan lebih spesial jika dibuat bersama?"

Felix mendongak kemudian berkedip lucu dengan kepalanya yang dimiringkan dengan sangat menggemaskan.

"Begitukah? Paman mau membantu?"

Changbin mengangguk kemudian mengambil gelang yang dipegang Felix untuk kemudian ia selesaikan.

"Kau meminjamnya atau mengambilnya secara diam-diam? Bagaimana mungkin kau tidak tau cara membuatnya?"

Felix menggaruk tengkuknya dan meringis lucu setelahnya. Anak manis itu mengambil manik lainnya kemudian berusaha keras membuatnya.

"Pokoknya aku mau membuat sesuatu untuk paman! Lagipula bunda sedang pergi, jadi aku akan izin nanti."

Bermenit-menit dua orang beda usia itu sibuk pada gelang masing-masing. Changbin yang lebih dulu selesai memilih memperhatikan Felix dalam diam. Anak itu, ketika ada sesuatu yang diinginkan pasti akan bersikeras menyelesaikannya.

"Mau minum, Fel?"

"Sepertinya di dalam kulkas masih ada es krim," ucap Felix sembari mengalihkan perhatiannya pada Changbin yang duduk di sampingnya. Anak manis itu tersenyum manis kemudian berkedip memohon dengan matanya yang berbinar lucu sebelum melanjutkan ucapannya.

"Boleh untukku?"

Jika Felix dalam mode manis begitu mana bisa Changbin menolaknya, jadilah lelaki itu mengangguk dan mengusak rambut Felix sebelum bangun untuk mengambil es krim.

Beberapa saat kemudian Changbin kembali ke ruang tengah dan kebingungan ketika tiba-tiba Felix menghilang beserta kotaknya juga. Lelaki itu berkeliling apartemen namun tak juga ia temukan Felix disana. Ketika ia akan menghubungi Felix, tiba-tiba saja anak manis itu muncul dan melompat ke punggungnya membuatnya hampir jatuh.

Three Words 3 [ChangLix] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang