Unlock Your Heart V

3.5K 363 163
                                    


Changbin duduk di sudut kedai dengan ekspresi masam. Tadi ia sudah bersemangat ketika akan pulang karena itu artinya ia bisa berduaan dengan Felix, tapi tiba-tiba saja ia diberitau jika akan ada pesta penyambutan karyawan baru sehingga mau tidak mau ia harus datang kesana.

Pesta sudah berlangsung hampir satu jam tapi Changbin hanya meminum beberapa teguk bir dengan tidak bersemangat. Bagaimana tidak, jarak tempatnya duduk dan tempat Felix begitu jauh. Kekesalannya pun semakin bertambah ketika melihat Felix terus bersenda gurau dengan beberapa orang tanpa mempedulikannya yang kesepian. Sudah jelas kan para karyawan akan menghindarinya? Changbin mengambil ponselnya kemudian pemuda itu berinisiatif mengirim pesan pada Felix.

Felix
0110-xxxx

|Sayang
|Tidak mau pulang?

Felix terlihat membuka pesan dari Changbin kemudian pemuda manis itu menoleh ke arah kekasihnya dan menggeleng pelan tanda ia belum mau pulang dari sana. Changbin jelas makin kesal. Biasanya ia paling malas jika ikut pesta semacam ini karena percuma, para karyawan juga hanya mengajaknya mengobrol seadanya. Hari ini ia bertahan cukup lama disana tentu saja untuk memantau Felix agar tidak minum terlalu banyak ataupun terlalu berdekatan dengan orang lain. Ia khawatir jika Felix mabuk dan kejadian seperti yang mereka alami di apartemen Hyunjin akan terulang. Mana rela ia tubuh pasangannya dipegang orang lain.

Felix
0110-xxxx

|Sayang

Kakak pulang duluan saja|

|Setidaknya pindahlah duduk
di sampingku

Felix menghela nafas pelan kemudian pemuda manis itu ber-acting ingin ke toilet demi bisa pindah duduk di samping Changbin yang raut wajahnya sudah sangat masam. Pemuda manis itu menatap Changbin kemudian diam-diam menepuk paha Changbin untuk menenangkan pemuda itu tanpa ada satu orangpun yang melihatnya.

Changbin bergerak meremat tangan Felix di bawah meja dan untuk beberapa saat mereka saling menggenggam tanpa ada yang tau karena para karyawan jarang menatap ke arah Changbin. Kini mereka sudah mengenakan cincin yang sama tapi orang-orang sepertinya tidak memperhatikannya sehingga hubungan mereka masih menjadi rahasia sampai sekarang.

"Mau ayam?" Tanya Felix sembari mengambil sepotong ayam goreng dan memberikannya pada Changbin yang segera menerimanya.

Felix pun akhirnya beberapa kali memberikan Changbin makanan agar pemuda itu mau makan. Bagi karyawan lain, Felix terlihat kasihan karena harus melayani manajer ketika seharusnya mereka bersenang-senang, padahal bagi Felix sendiri justru senang melakukannya. Hitung-hitung berbakti pada calon suami kan.

"Jangan minum terlalu banyak," ucap Changbin dengan pelan saat Felix sedang meminum birnya.

"Tidak apa-apa, ada kakak di sampingku."

Changbin rasanya sangat ingin mengusak rambut Felix tapi ia tau tempat sehingga pemuda itu berusaha menahan keinginannya dan memilih memainkan jari-jari Felix di bawah meja. Mereka memiliki hubungan dengan jangka waktu yang bisa dibilang masih sangat sebentar, tapi perasaannya kini berkembang pesat dan merasa bahwa Felix hanyalah miliknya.

Selama hidupnya Changbin selalu berpikir apakah ia akan menemukan cintanya ketika orang-orang selalu takut padanya. Ia tidak menyangka jika sebuah kecelakaan di ranjang membuatnya bisa menemukan Felix sebagai pendamping hidupnya sekaligus menjadi orang yang berhasil meluluhkan hatinya.

"Malam ini menginap di tempatku ya?" Tanya Changbin dengan suara pelan agar tidak ada orang lain yang mendengar.

Felix menatap Changbin dengan matanya yang mengerjap lucu. Tiba-tiba wajah pemuda manis itu memerah ketika ajakan Changbin menginap terdengar seperti ajakan tidur bersama. Seketika bayangan pergumulan panas mereka yang ia alami dalam mimpi terlintas dalam ingatannya dan pemuda manis itupun segera mengalihkan tatapannya ke arah lain karena gugup. Sepertinya ia mulai mabuk sampai pikirannya jadi kacau.

Three Words 3 [ChangLix] Where stories live. Discover now