Midnight VI

4.1K 375 271
                                    


"Lihat sini."

Changbin menyentuh pelan pipi Felix agar menatapnya kemudian dengan sabar lelaki itu mengusap wajah Felix dengan tisu yang ia letakkan di pangkuannya. Ini sudah 30 menit Felix terus menangis sejak pertama pemuda manis itu bertemu Changbin, kini mereka sudah berpindah tempat dengan duduk di dalam kursi belakang mobil lelaki itu dengan Changbin yang berusaha menenangkan Felix.

"Keluarkan ingusmu," ucap Changbin sembari menempelkan tisu pada hidung Felix yang memerah. Felix merengek karena malu namun kemudian menuruti ucapan Changbin ketika lelaki itu menatapnya dengan lembut.

Jangan tanya bagaimana mereka berakhir disana. Ketika di cafe tadi mereka diperhatikan oleh pelayan dan beberapa pengunjung cafe karena Felix yang terus menangis, jadi Changbin dengan segera membawa pemuda manis itu pergi dan masuk ke dalam mobilnya.

"Masih mau menangis?"

Felix menggeleng, tangisannya sudah reda namun pemuda manis itu masih sesenggukan. Felix menangis karena perasaan rindu yang selalu ditahannya kini bisa terobati. Tadinya ia pikir Changbin sudah menyerah dan tidak lagi mengikutinya, tapi ia tidak menyangka jika lelaki itu akan tiba-tiba muncul di hadapannya.

"Kenapa kakak ada disini?" Tanya Felix setelah meminum air putih yang diberikan Changbin padanya.

"Apa kau tidak suka aku disini?"

"Bukan begitu."

"Aku merindukanmu, jadi aku datang kesini untuk menemuimu."

"Tapi.."

"Tidak ada siapapun yang bisa menggantikanmu, ucapanku saat itu hanyalah omong kosong karena perasaan marahku. Aku tidak tertarik pada siapapun, termasuk wanita seksi yang aku sebutkan saat itu. Maaf karena aku membuat hubungan kita menjadi seperti ini, maaf sudah membuatmu marah dan menangis."

Changbin mengecup sayang kening Felix kemudian lelaki itu mendekat untuk memeluk tubuh kecil pemuda manis di hadapannya itu.

"Aku datang ke kampusmu saat itu untuk meluruskan segalanya tapi aku tidak menyangka jika kau akan mengatakan banyak hal yang selama ini mengganggumu. Maaf karena aku kurang pengertian dan membuatmu sakit hati. Aku tidak akan melakukannya lagi, aku janji."

Felix hanya diam namun perlahan tangannya bergerak untuk membalas pelukan Changbin dengan erat. Pemuda manis itu memejamkan matanya dan berusaha menghirup aroma tubuh lelakinya yang selalu ia suka.

"Felix."

"Hm?"

"Apa kau cemburu ketika aku mengatakan akan mencari orang lain?"

Felix masih diam namun beberapa saat kemudian pemuda manis itu menggeleng dan memundurkan tubuhnya untuk melepas pelukan Changbin, tapi lelaki itu dengan segera menahan tubuh Felix agar tidak melepas pelukannya.

"Aku tidak cemburu. Lagipula untuk apa aku cemburu? Aku kan sudah pernah mengatakan hubungan kita hanya sebatas di ranjang."

"Apa kau sedang mencoba membuatku marah lagi?"

"Kenapa kakak harus marah?"

"Karena perasaanku padamu lebih dari sekedar teman sex. Aku memperlakukanmu dengan sangat baik bukan tanpa sebab, semua itu karena aku menyayangimu dan ingin kau terus berada di sisiku. Aku tidak pernah menginginkan siapapun, tapi jika itu kau maka aku akan melakukan apapun untuk membuatmu tetap berada di sisiku."

Changbin mengecup pucuk kepala Felix kemudian lelaki itu kembali melanjutkan ucapannya.

"Aku marah karena aku takut kehilanganmu. Hanya melihatmu tertawa bersama teman wanitamu saja sudah membuatku merasa marah. Aku cemburu, sangat."

Three Words 3 [ChangLix] Where stories live. Discover now