Unlock Your Heart III

3.2K 379 224
                                    

Warn!Lil bit sex scene





Ajakan Changbin untuk menikah sudah cukup membuat Felix tak bisa berkata-kata dan sekarang pemuda itu tiba-tiba menyodorkan sebuah kotak cincin ke hadapannya. Cincin itu terlihat seperti cincin pernikahan dan Felix rasanya masih tidak percaya dengan apa yang dialaminya sekarang.

"Aku memilihnya berdasarkan saran dari pelayan dan aku juga tidak tau ukuran jarimu, jadi katakan saja jika kau tidak menyukai modelnya. Kita bisa menukarnya nanti sekaligus mengukur lingkar jarimu," ucap Changbin dengan sangat tenang seakan ia memang sudah mempersiapkan ini jauh-jauh hari.

Felix hanya bisa menahan nafas merasakan semua yang terjadi. Hanya dalam waktu dua hari atasannya itu sudah bisa mengambil keputusan sepenting ini, sedangkan dalam rentang waktu yang sama yang Felix lakukan hanyalah memikirkan cara menghindari atasannya itu.

"Pak.. Sungguh saya tidak masalah soal kejadian malam itu jadi Pak Seo tidak perlu melakukan semua ini."

"Ini masalah prinsip, Fel. Maaf jika aku terkesan memaksa, tapi aku tulus ingin menikahimu. Soal perasaan kita tidak perlu buru-buru, jika sudah terbiasa maka perasaan cinta akan muncul dengan sendirinya kan?"

Tidak, bagi Felix ini bukan lagi masalah perasaan tapi ini semua soal kesiapan. Ia merasa jika mereka masih cukup muda dan bisa bersenang-senang dengan bebas, bukannya terikat pada status pernikahan yang jelas akan sangat berbeda. Lagipula atasannya itu juga cukup aneh, Changbin yang biasa Felix lihat di kantor adalah orang yang tegas dan terkesan galak, tapi bagaimana bisa pemuda itu membicarakan hal-hal serius seperti ini dengan sangat tenang dan lembut?

"Diam artinya iya," ucap Changbin menyadarkan Felix dari lamunannya. Pemuda manis itu berkedip dengan terkejut dan ketika ia ingin membantah ucapan Changbin, pemuda itu sudah berdiri dari duduknya sembari mengambil kotak cincin yang sebelumnya diletakkan di hadapan Felix.

"Waktu istirahat tersisa 10 menit, ayo segera kembali ke kantor. Kita bicarakan lagi hal ini sepulang kerja jika kau tidak keberatan."

Changbin menarik pelan tangan Felix kemudian menggandeng tangan itu keluar dari restoran membuat Felix bingung dengan perasaannya sendiri. Antara bingung, berdebar, juga malu karena ia tidak menyangka akan memiliki hubungan yang rumit dengan atasan yang sebelumnya ia takuti.

Mereka kembali ke kantor dengan tanpa mengatakan apa-apa selama di jalan dan setelahnya mereka berpisah di basement karena tidak ingin membuat gosip diantara para karyawan. Kini Felix sedang melamun di tempat duduknya sampai tepukan ia rasakan di bahunya.

"Felix."

Felix menoleh dan mendapati seorang rekan kerja yang cukup dekat dengannya berada disana dengan secangkir kopi berada di tangannya.

"Apa?" Jawab Felix sekenanya.

Jisung, nama rekan Felix tersebut semakin mendekat pada Felix kemudian pemuda itu berbisik-bisik dengan sangat pelan agar tidak ada yang mendengar pembicaraan mereka.

"Apa kau pergi dengan Pak Seo tadi?"

Felix mengerutkan keningnya dengan bingung. Ia yakin tidak ada siapapun di basement tadi, lalu Jisung tau darimana jika ia pergi dengan Changbin? Baiklah, ia sempat melupakan fakta jika Jisung itu mirip paparazzi yang tau segalanya.

"Kenapa kau menanyakan itu?"

"Aku seperti melihat orang yang mirip kalian sedang bergandengan tangan di sebuah restoran Jepang, jadi aku hanya ingin memastikan saja," ucap Jisung dengan santai sebelum kemudian menyeruput kopinya tanpa mempedulikan ekspresi Felix yang terlihat terkejut.

Three Words 3 [ChangLix] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang