Afterglow II

1.8K 314 129
                                    


"LEPAS!"

Felix meronta dalam gendongan Changbin yang mengangkatnya tanpa permisi. Setelah dirinya jatuh tadi ia merasa lututnya begitu sakit karena terbentur trotoar yang keras, namun ia tidak mengharapkan bantuan apapun dari siapapun, termasuk Changbin tentu saja. Tapi bagaimanapun Changbin adalah orang yang suka menolong sesama jadi pemuda itu dengan senang hati segera mengangkat tubuh kecil Felix dengan gaya ala pengantin. Tidak heran jika Felix semakin tidak terima kan?

"Apa kau tuli? Aku bilang lepas!"

Changbin menghela nafasnya kemudian sebelah tangannya yang digunakan untuk menopang kaki Felix ia lepaskan begitu saja membuat kaki pemuda manis itu segera jatuh ke bawah dan membuat Felix meringis sakit karena tiba-tiba harus menopang tubuhnya dengan kakinya yang terluka. Felix meringis sakit namun ia tidak sadar jika ternyata tangannya refleks memeluk leher Changbin sebagai pegangannya.

"Lihat? Itu sakit kan?"

Felix menatap nyalang ke arah Changbin kemudian pemuda manis itu beralih meremat kerah seragam Changbin dengan erat karena merasa marah.

"Kau sudah merencanakannya kan?"

"Apa maksudmu?"

"Kau berpura-pura baik dengan menolongku tapi sebenarnya kau berniat merundungku. Begitu kan?"

Changbin menggeleng pelan kemudian tangannya bergerak melepas cengkraman tangan Felix di kerah seragamnya dan setelahnya menggenggam tangan itu dengan lembut.

"Sudah aku bilang aku suka menolong hewan liar di pinggir jalan, jadi bukan sesuatu yang aneh ketika aku menolong seekor kucing kecil yang melukai kakinya sendiri."

Felix meringis geli mendengar ucapan Changbin setelahnya pemuda manis itu menyentak tangan Changbin sampai pegangannya terlepas.

"Minggir, aku mau pulang."

"Aku antar."

"Aku tidak–"

"Tidak ada bantahan," ucap Changbin dengan nada serius sebelum kemudian berjalan pelan dengan tangan yang melingkar di pundak Felix untuk membantu pemuda manis itu berjalan.

"Aku bilang aku tidak mau!"

Changbin menatap Felix dengan tajam dan itu membuat Felix cukup terkejut karena perubahan ekspresi Changbin yang sangat berbeda dari sebelumnya.

"Kakimu berdarah dan kau masih banyak bicara. Menurutlah dan aku tidak akan menggunakan paksaan untuk membawamu," ucap Changbin dengan tegas sebelum kemudian kembali berjalan yang kali ini dituruti oleh Felix yang masih heran dengan perubahan sikap Changbin. Pemuda itu memiliki dua kepribadian atau apa?






"Ini bukan jalan ke rumahku," ucap Felix untuk yang kesekian kalinya ketika Changbin mengendarai mobilnya melewati jalan yang berlawanan arah dari rumah pemuda manis itu.

Mungkin Felix sudah mengatakan hal itu sampai puluhan kali sampai pemuda manis itu bosan sendiri mendengar ucapannya. Menurutnya Changbin sangat mengganggu dan tipe orang seperti Changbin selalu membuat Felix muak dan ingin menjauhinya dengan segera. Setelah ia turun dari mobil itu nanti ia bersumpah tidak akan mau kembali masuk kesana.

"Aku rasa kau perlu pergi ke dokter untuk memeriksakan pendengaranmu," ucap Felix dengan sarkas yang kali ini ditanggapi oleh Changbin dengan sangat santai.

"Apa kau lapar?" Tanya Changbin dengan tenang tanpa mempedulikan seluruh ucapan Felix yang sebelumnya dilontarkan pemuda manis itu.

"Sialan, kau benar-benar tuli," umpat Felix dengan kesal dan setelahnya pemuda manis itu memilih diam dan menganggap bahwa Changbin adalah seorang sopir taksi yang tak perlu ia ajak bicara.

Three Words 3 [ChangLix] Donde viven las historias. Descúbrelo ahora