Like In The Movies IV

3.5K 388 257
                                    

Changbin bangun dari tidurnya ketika matahari belum menampakkan diri. Lelaki itu menguap sebentar sebelum kemudian menoleh ke samping dimana kesayangannya berada. Changbin mendekat kemudian mengecup sayang kening Felix yang masih nyenyak dalam tidurnya.

"Selamat pagi sayang," bisik Changbin dan kembali mengecup kening Felix sebelum keluar dari kamar.

Lelaki itu membuka harinya dengan melakukan olahraga ringan dan dilanjutkan bersantai sejenak di sofa ruang tengah sampai suara tangisan dari salah satu kamar terdengar. Changbin bergegas menuju kamar bercat putih di samping kamarnya kemudian lelaki itu tersenyum gemas melihat seorang malaikat kecil yang sedang menangis di tempat tidurnya.

"Wah jagoan daddy sudah bangun," ucap Changbin dengan antusias dan berjalan mendekat untuk menggendong anaknya agar tidak terus menangis dan mengganggu Felix yang masih tidur.

"Manisnya jagoan daddy," ucapnya lagi sembari mengecupi pipi anaknya dengan gemas sampai membuat bayi kecil itu tergelak lucu.

"Yongbin senang daddy cium? Mau cium lagi?"

Changbin tersenyum kemudian lelaki itu mengecupi wajah anaknya berkali-kali karena merasa gemas dengan anaknya bersama Felix. Namanya Seo Yongbin, seorang anak laki-laki dengan wajah tampan dan manis perpaduan antara Changbin dan Felix, tapi anak manis itu lebih banyak memiliki kesamaan dengan papanya. Matanya bulat dan berbinar, hidungnya mungil, juga bibirnya yang berwarna pink begitu mirip dengan Felix dan hal itu membuat Changbin iri tapi juga gemas. Iri karena anaknya tidak mirip dengannya, dan juga gemas karena ia seperti melihat Felix versi mungil.

"Yongbin jangan berisik, nanti papa bangun. Pagi ini Yongbin minum susu dengan daddy ya?" Ucap Changbin dengan pelan membuat Yongbin tersenyum lucu seakan menanggapi ucapan ayahnya.

Changbin meletakkan Yongbin di karpet tebal yang diletakkan di ruang tengah apartemen kemudian lelaki itu bergegas ke dapur untuk membuatkan susu bagi anaknya. Changbin tidak tega membangunkan Felix karena pemuda manis itu sudah sering begadang ketika Yongbin menangis tengah malam. Sedangkan lelaki itu sangat sibuk pada pekerjaannya dan tidak bisa banyak membantu Felix, sehingga ketika dirinya libur seperti sekarang ia memutuskan untuk menjaga Yongbin agar Felix bisa beristirahat.

Tidak terasa ini sudah 8 bulan sejak Yongbin lahir, tapi Changbin masih ingat betul bagaimana paniknya ia ketika Felix akan melahirkan putra mereka. Saat itu dirinya sampai menangis di depan ruang operasi karena begitu khawatir, untunglah ayah Felix menemaninya sehingga ia bisa sedikit lebih tenang. Ketika melihat Felix dan anaknya setelah operasi, Changbin dengan sayang mengecupi kening Felix dan tak hentinya mengucapkan terima kasih karena pemuda manis itu sudah memberikan putra yang sangat berharga.

Hari itupun menjadi haru ketika Changbin melamar Felix dengan memberikan cincin pernikahan yang sederhana namun memiliki banyak makna. Sejak saat itu, Changbin semakin perhatian pada Felix dengan terus memperhatikan apapun yang pemuda manis itu butuhkan.

Singkat cerita hari beranjak makin siang, suara kicauan burung terdengar ditemani langit yang terlihat cerah dengan warna birunya yang menyegarkan. Changbin sedang bermain bersama Yongbin sembari menonton tv ketika Felix keluar dari kamar dengan mata yang masih setengah terpejam.

"Baru bangun pangeran kecil?" Ucap Changbin membuat Felix menoleh ke arahnya dengan wajah yang menggemaskan dan rambut yang berantakan. Jika orang melihatnya mereka tidak akan percaya jika pemuda manis itu sudah pernah melahirkan seorang putra.

"Kakak."

Felix berjalan ke arah Changbin sembari merentangan tangannya, kemudian dengan santainya ia duduk di pangkuan Changbin dan memeluk lelaki itu dengan erat.

Three Words 3 [ChangLix] Where stories live. Discover now