Lock You Down III

3.6K 339 277
                                    


Situasi saat ini membuat banyak orang merasa tertekan, namun ada pula dua orang yang merasa bersyukur karena pandemi membuat mereka dapat merasakan sesuatu yang sebelumnya sama sekali tak pernah mereka pikirkan. Sepasang sahabat yang selalu bersama dan berbagi cerita kini telah melewati batas sebagai seorang sahabat karena telah melakukan kegiatan terlarang yang membahagiakan.

Changbin duduk di sebuah meja kecil yang terletak di sudut kamarnya menghadap keluar jendela. Di hadapannya ada secangkir kopi dan juga laptop yang menampilkan pekerjaan yang harus ia lakukan. Pemuda itu sudah mandi namun berbeda dengan seseorang lain yang masih bergelung di balik selimut tanpa terganggu dengan cahaya yang masuk melalui jendela besar di kamar itu.

Changbin berusaha setenang mungkin melakukan pekerjaannya agar tidak membuat suara yang akan mengganggu tidur Felix, namun ketika waktu hampir menunjukkan tengah hari pemuda itu akhirnya meninggalkan laptopnya dan berjalan mendekat ke arah ranjang dimana Felix masih terlelap dengan nyenyak.

"Tidurmu nyenyak sekali," ucap Changbin dengan pelan dan mendudukkan diri di samping Felix.

Changbin menyibak selimut yang menutupi wajah Felix kemudian pemuda itu mengusap pipi Felix pelan untuk membangunkan sahabat manisnya itu.

"Felix bangun, kau harus makan siang agar tenagamu kembali."

Felix mengerang ketika tidurnya terganggu. Pemuda manis itu sempat membuka matanya sejenak sebelum kemudian kembali tidur dengan memeluk lengan Changbin yang ada di sampingnya.

"Kau tidak mau bangun?" Tanya Changbin sembari mencubit pipi Felix membuat pemuda manis itu semakin terganggu.

"Masih mengantuk," ucap Felix dengan suara yang serak. Selain Felix baru saja bangun, faktor semalaman mendesah juga membuat suaranya menjadi habis.

"Mandi dan makan dulu setelah itu tidur lagi."

"Sebentar lagi."

"Bangun atau aku mandikan."

Felix berdecak kesal kemudian pemuda manis itu terpaksa membuka matanya dan menatap malas ke arah Changbin yang juga sedang menatapnya. Felix sudah memakai pakaian lengkap yang dipakaikan Changbin semalam, namun pemuda manis itu masih belum sadar sampai ia menyingkap selimutnya.

"Apa kau memakaikan aku baju?"

"Kau pikir aku akan tega membiarkanmu tidur tanpa busana ketika musim dingin seperti ini?"

Felix tidak menjawab kemudian dengan mata setengah tertutup pemuda manis itu keluar dari kamar Changbin agar sahabatnya itu tidak terus mengganggunya dengan menyuruh makan dan mandi. Changbin yang melihatnya menggeleng pelan kemudian pemuda itu bergegas merapikan tempat tidurnya.

Beberapa saat berlalu Changbin tidak mendengar suara shower ataupun suara orang makan membuatnya curiga jika Felix tidak melakukan apa yang ia perintahkan. Pemuda itu mematikan laptopnya kemudian berjalan keluar kamar untuk mencari keberadaan Felix. Changbin sama sekali tidak melihat ke kamar mandi ataupun dapur, pemuda itu justru langsung menuju kamar Felix karena ia yakin jika sahabat manisnya itu ada disana.

Benar saja dugaan Changbin, Felix sudah tidur di kamarnya sendiri dengan sangat nyenyak. Sebenarnya Changbin tidak tega membangunkan namun tidur terlalu lama juga tidak baik bagi tubuh sehingga ia harus tetap membuat Felix bangun dan melakukan aktivitas kesehariannya.

"Bangun!"

Changbin menepuk pantat Felix dengan cukup keras membuat pemuda manis itu mengerang protes dan melempar guling ke arah Changbin. Felix seketika duduk di ranjangnya kemudian dengan kesal ia memarahi Changbin yang sedang berkacak pinggang di samping ranjangnya.

Three Words 3 [ChangLix] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang