Through The Night II

2.1K 368 141
                                    


Felix berlari menyusuri koridor rumah sakit setelah seorang suster mengatakan jika Changbin pergi sebelum infusnya habis. Felix masih merasa terkejut soal kenyataan yang baru ia ketahui, namun pemuda manis itu tetap tak bisa menghilangkan rasa khawatirnya karena Changbin masih dalam keadaan yang sangat lemah.

Pemuda manis itu terus melangkah cepat sampai di bagian belakang rumah sakit ia menemukan seseorang yang dicarinya tengah menyesap sebatang rokok dengan tenang. Felix mendekat kemudian merebut rokok itu dengan paksa dan menginjaknya di tanah.

"Anda butuh makan dan tidak butuh rokok! Tidak bisakah anda bertahan disana sampai infus anda habis? Ayo kembali masuk," ucap Felix sembari menarik tangan Changbin agar bangun dari duduknya.

"Lee Felix, aku membencimu," bisik Changbin dengan lirih membuat Felix seketika melepas genggaman tangannya.

"Apa maksud anda?"

Changbin menatap Felix dengan tajam kemudian pemuda itu bergerak meremat kedua pundak Felix dengan kuat membuat pemuda manis itu meringis sakit merasakannya.

"Seharusnya kau biarkan saja aku mati di dalam gang itu. Kenapa kau menyelamatkanku? Kenapa kau sok peduli padaku?"

Setelah mengucapkannya, Changbin tersadar dari perilakunya kemudian pemuda itu segera melepas cengkramannya di pundak Felix dan mengacak rambutnya dengan kasar setelahnya.

"Bukankah kau sudah tau siapa aku? Aku yakin kau sudah mendengarnya dari orang-orang di sekelilingmu," ucap Changbin dengan sangat lirih seperti sebelumnya.

"Bukan posisi saya untuk berkomentar soal masa lalu anda, hal yang lebih penting saat ini adalah kembali ke dalam dan dapatkan beberapa perawatan sebelum anda pergi."

Felix menatap Changbin yang masih diam kemudian pemuda manis itu mendekat dan menyentuh pundak Changbin dengan pelan.

"Saya akan membantu untuk menutup telinga anda selama menunggu cairan infus habis agar tidak mendengar ucapan orang sekitar. Ayo masuk," ucap Felix dan beralih nenggenggam tangan Changbin untuk ia bawa kembali masuk ke dalam.

Keduanya berjalan dengan pelan menyusuri jalanan gelap sisi rumah sakit. Dua pemuda itu hanya saling diam sampai suara lirih Changbin memecah keheningan.

"Kau tidak takut padaku?"

Felix menoleh ke belakang dimana Changbin berjalan menunduk mengikutinya. Pemuda manis itu menggeleng pelan kemudian perlahan menyatukan tangan mereka agar Changbin berjalan lebih cepat karena pemuda itu terlihat semakin kehilangan tenaganya.

"Semua orang pernah melakukan kesalahan, dan tidak semua orang akan melakukan kesalahan yang sama. Saya tidak tau anda orang seperti apa di masa lalu, tapi saya percaya anda tidak akan menyakiti saya," ucap Felix sembari tersenyum tipis ke arah Changbin yang perlahan berani menatapnya.

Changbin hanya diam namun pergerakan tangannya yang membalas tautan tangan Felix dengan erat sudah cukup membuktikan jika pemuda itu membutuhkan seseorang untuk mempercayainya.







Felix menunggu seorang suster kembali memasang selang infus pada Changbin kemudian setelah selesai pemuda manis itu mendekat ke arah ranjang dan kembali tersenyum ke arah Changbin yang juga menatapnya.

"Kali ini saya akan memastikan anda tidak kabur lagi," ucap Felix sembari tangannya bergerak mengambil sesuatu dari dalam tasnya.

Changbin terus memperhatikan ketika Felix menunjukkan sebuah mp3 player dan headset yang kemudian diberikan padanya. Changbin menatapnya kemudian beralih menatap ke arah Felix.

"Apa ini?"

"Sesuatu untuk mencegah anda mendengar hal-hal yang orang bicarakan. Terkadang mendengar terlalu banyak hal akan berakibat tidak baik bagi pikiran," ucap Felix sembari memasangkan headset ke telinga Changbin yang hanya menurut dengan apa yang Felix lakukan.

Three Words 3 [ChangLix] حيث تعيش القصص. اكتشف الآن